Melihat kenyataan itu, sebuah universitas di China menawarkan kesempatan kepada para orangtua mahasiswa untuk tidur di areal kampus agar mereka tetap merasa dekat dengan anaknya. Kegiatan itu akan dilangsungkan di ruangan olahraga yang berada di universitas tersebut. Aksi ini dilakukan untuk menghentikan para orangtua mahasiswa agar tak lagi tidur menemani anaknya di asrama. Demikian seperti dikutip dari Web.orange.co.uk, Sabtu 18 September 2010.
Kebijakan China yang hanya memperbolehkan memiliki sedikit anak itu membuat para orangtua ini menjadi terlalu protektif terhadap anak-anaknya. Saat anaknya memasuki universitas dan diharuskan tinggal di asrama, tak jarang mereka juga ingin tinggal dengan anak-anaknya pada saat pertama kali pindah ke universitas.
Bahkan, mereka sampai lupa waktu. Para orangtua itu tak mau pisah dengan anak-anaknya sehingga tinggal berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu di asrama untuk memasak dan bersih-bersih demi anak-anaknya. Mereka ingin memastikan anaknya senang menjadi mahasiswa.
Tetapi, masih saja banyak orangtua yang khawatir dengan kehidupan anaknya di asrama. Akhirnya, Universitas Wuhan di Provinsi Hubei membuka tempat untuk para orangtua itu untuk tidur di wilayah kampus.
"Mereka sering tidak dapat menerima anak-anak mereka telah meninggalkan rumah dan sekarang masuk universitas. Kadang-kadang mereka pindah ke asrama untuk memasak dan bersih-bersih serta mengawasi mereka. Sekarang kita beri mereka selimut dan tempat untuk mencuci dan makan gratis," kata perwakilan universitas Wuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar