Maraknya dugaan bensin premium di  Jakarta yang mengandung banyak sulfur dan merusak fuel pump  (pompa bensin) membuat saya prihatin. Namun, apabila anda mengalami hal tersebut, saya  merekomendasikan agar selalu membawa tanki jinjing. Hal tersebut  dimaksudkan agar saat fuel pump rusak atau tersumbat, bensin bisa  langsung mengalir dari tangki jinjing, bukan melalui tangki bensin  mobil. Namun, Tentunya hal ini hanya untuk proses darurat saja.
Yang harus disiapkan antara lain jerigen, selang, pentil besi, klem,  pipa sambungan sok, colokan lighter mobil, dan motor fuel pump. Setelah  semuanya tersedia, tinggal dirakit, dengan pola yang sama seperti yang  terpasang pada mobil, bedanya, tangkinya terbuat dari jirigen dan bisa  dijinjing.     
Untuk listriknya, lighter mobil tersebut tinggal dicolokkan pada  dashboard mobil, sehingga bisa mengaktifkan motor fuel pump tangki  jinjing tersebut. Jadi, bila sewaktu-waktu mobil anda fuel pump nya  ngadat, tinggal diganti switch saluran bensinnya, dari bawaan mobil ke  tangki jinjing. Meskipun dari tampilan sangat tidak enak untuk dilihat.  Yakni, menggunakan botol air mineral dan selang untuk menyedot bensin.
Hanya melubangi tutup botol air mineral untuk dipasangi pentil, agar  bisa disambung dengan selang. Jadi, saat kematian fuel pump tiba-tiba,  tinggal sedot bensin dari tangki dengan slang, tampung di botol air  mineral tadi. Kemudian, lepas selang bensin dari pipa di ruang mesin,  jangan lupa sumbat pipa yang muncul dari bawah bodi, maka mobil siap  diajak jalan kembali. Infus hanya berguna untuk mobil seperti Karimun  kotak, sementara tangki jinjing dapat digunakan untuk mobil-mobil dengan  sistem karburator atau injeksi.
sumber

Tidak ada komentar:
Posting Komentar