Tidak dapat dipungkiri bahwa kiper sesungguhnya adalah sosok yang sangat penting dalam sepakbola, tapi sering terlupakan. Kiper hanya disorot saat timnya menghadapi serangan tim lawan.
Dalam hal 'penghargaan untuk pemain terbaik', jarang kiper yang memperoleh penghargaan tersebut. Paling banter hanya Lev Yashin yang sempat memperoleh penghargaan sebagai Pemain Terbaik Eropa tahun 1963. Penghargaan sebagai 'pemain terbaik' kebanyakan jatuh ke tangan striker atau playmaker dan jumlah gol sering menjadi acuan. Karena itulah, supremasi penghargaan untuk kiper dipisahkan sendiri menjadi 'kiper terbaik di...'.
Tapi ada beberapa hal yang membuat posisi kiper begitu berbeda dengan pemain lainnya. Perbedaan tersebut antara lain 'hak istimewa untuk menggunakan tangan dan diving secara sah' dan 'perbedaan kostum dengan rekan setimnya'. Selain itu, posisi kiper tidak bisa dikosongkan walau sang kiper terkena kartu merah.
Berikut ini saya catat hal2 penting mengenai kiper:
1. Kebanyakan kiper bisa tetap menjaga gawang walau usianya sudah di atas 30 thn. Malah beberapa orang seperti Dino Zoff, David Seaman, dan Edwin van der Sar bisa tetap menjaga gawang walau usianya sudah 40 thn ke atas. Beda halnya dengan striker yang kebanyakan menurun kualitasnya jika menginjak kepala 3.
2. Di antara semua pemain, posisi kiper rata2 tergolong paling lincah dibanding pemain lainnya. Bahkan mereka bisa meloncat ke samping membentuk sudut sempit hanya untuk menangkap bola. Lihat saja loncatan Lukasz Fabianski berikut:
3. Banyak risiko berposisi sebagai kiper. Bukan hanya cedera kaki atau tangan. Risiko terbentur tiang gawang atau terinjak pemain lawan harus siap dihadapi. Bukan hanya Hendro Kartiko (ke RS karena kepala membentur tiang) atau Petr Cech (cedera tulang tengkorak) yang menjadi korban risiko kiper. Ada pula kiper yang meregang nyawa karena membela gawangnya (John Thomson di Glasgow Celtic dan Serhiy Perkhun di CSKA Moscow). HEBATLAH ORANG YANG MAU BERPOSISI SEBAGAI KIPER DENGAN SEGALA RISIKONYA.
4. Posisi kiper tergolong rawan 'hujatan'. Seorang striker belum tentu dihujat jika tidak mencetak gol dalam 3 pertandingan berturut2. Tapi seorang kiper gampang menjadi bahan hujatan jika kebobolan 3 gol apalagi lebih (walau hanya dalam 1 pertandingan saja). Lihat saja bagaimana Almunia dicela habis2an saat Arsenal kalah 2-3 vs WBA. 3 gol yang membobol gawangnya menghancurkan jasa 'penggagalan penalti' yang sudah ia lakukan di pertandingan yang sama. SEORANG KIPER HARUS MEMILIKI MENTAL YANG KUAT.
Buat yang berposisi sebagai kiper di timnya, jangan merasa kecil hati. Kiper pun bisa berprestasi walau namanya tidak pernah tercatat di papan skor hehehehhe. Sebagai kiper, kamu pun harus memiliki mental yang kuat agar siap menerima hujatan giliran paling pertama jika tim kamu kalah. Tapi kiper yang baik pasti bisa bangkit dari segala hujatan dan bisa bangkit dari kegagalan. Contohnya FABIANSKI...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar