Somerset, Inggris, Sejak pertama kali berhubungan seksual pada usia 15 tahun, seorang wanita menjadi sangat kecanduan dengan seks. Setiap bulan ia bisa tidur dengan pria baru. Bahkan di usianya yang kini menginjak 42 tahun, terhitung 1000 pria telah ia tiduri.
Ia sering berhubungan intim dengan teman-teman pria sebayanya. Setiap bulan ia bisa berhubungan dengan pria baru. Pada usia 17 tahun saja, total ia sudah berhubungan dengan 40 orang.
"Aku tidak berpikir apa pun pada saat itu. Aku pikir semua gadis di desaku juga bereksperimen seperti itu. Aku tidak tahu bahwa 40 pria lebih dari kebanyakan yang bisa ditiduri wanita sepanjang hidupnya. Yang aku tahu aku merasa sangat baik ketika sedang berhubungan seks," jelas Crystal Waren, yang lahir di Somerset, Inggris, seperti dilansir Mirror, Jumat (27/1/2012).
Antara usia 17 hingga 20 tahun, Crystal mulai berpetualang dari pub dan klub, di mana dia punya banyak kesempatan untuk memenuhi hasrat seksualnya. Tapi meski bercinta dengan banyak pria, Crystal mengaku selalu melakukan seks aman. Dia tidak bisa memiliki anak tetapi seks aman memastikannya agar tidak terinfeksi penyakit menular seksual.
"Aku tidak tahu mengapa aku sangat menikmati seks. Seperti kecanduan yang lain, aku akan moody dan frustasi bila tidak bisa mendapatkan apa yang aku inginkan," jelasnya.
Kini sudah lebih dari 1000 pria yang pernah menjadi kekasih dan tidur dengan Crystal. Bahkan suatu hari ia pernah berhubungan seks dengan 7 pria berbeda dalam waktu 24 jam.
Kecanduan seks bukan sekedar penyakit akibat tak bisa menahan godaan atau rangsangan seksual saja, tapi juga karena ketidakberdayaan untuk mengontrol perilaku. Bahkan menurut ahli psikologi, kecanduan seks kini dikategorikan sebagai penyakit saraf.
Berikut ini beberapa peringatan awal yang harus diwaspadai sebagai gejala kecanduan seks, seperti dikutip dari Lifemojo:
Menggunakan seks untuk menghilangkan perasaan negatif hingga bisa mendapatkan kesenangan sementara
Menyembunyikan perilaku seksual dari pasangan
Semua efek sakit dari pekerjaan, hubungan dengan orang lain atau kehidupan sehari-hari akibat obsesi terhadap seks
Menyadari bahwa hubungan seks yang dilakukan bisa menjadi masalah jika diketahui oleh publik
Ketidakmampuan untuk berhenti dari kehidupan seksual rahasia yang berbahaya secara permanen
Melakukan masturbasi secara kompulsif (berulang-ulang) dan melakukan seks yang tidak aman
Ada pula beberapa perilaku khas yang dimiliki oleh seorang pecandu seks seperti:
Memiliki keasyikan tersendiri dengan seks sepanjang waktu
Menjadikan aktivitasnya sebagai salah satu ritual
Meskipun menyadari bahwa tindakannya salah, para pecandu akan mampu mengubah perilakunya tapi tetap melakukan kesalahan yang sama berulang-ulang.
Menurut Maureen Canning, seorang konsultan klinik dari Meadows Addiction Treatment Center, Arizona, untuk benar-benar menyembuhkan seorang pecandu seks dibutuhkan waktu 2 hingga 5 tahun terapi.
"Terapi kecanduan seks bukan ditujukan untuk menghilangkan hasrat seks seumur hidup, tapi untuk bisa belajar bagaimana melakukan seks dengan benar dan senang," kata Canning.
sumber
Crystal Waren (42 tahun) mengenal seks sejak usia 15 tahun, ia pertama kali berhubungan intim dengan teman sekolahnya. Dan sejak saat itu, ia percaya telah langsung kecanduan dengan seks.
Ia sering berhubungan intim dengan teman-teman pria sebayanya. Setiap bulan ia bisa berhubungan dengan pria baru. Pada usia 17 tahun saja, total ia sudah berhubungan dengan 40 orang.
"Aku tidak berpikir apa pun pada saat itu. Aku pikir semua gadis di desaku juga bereksperimen seperti itu. Aku tidak tahu bahwa 40 pria lebih dari kebanyakan yang bisa ditiduri wanita sepanjang hidupnya. Yang aku tahu aku merasa sangat baik ketika sedang berhubungan seks," jelas Crystal Waren, yang lahir di Somerset, Inggris, seperti dilansir Mirror, Jumat (27/1/2012).
Antara usia 17 hingga 20 tahun, Crystal mulai berpetualang dari pub dan klub, di mana dia punya banyak kesempatan untuk memenuhi hasrat seksualnya. Tapi meski bercinta dengan banyak pria, Crystal mengaku selalu melakukan seks aman. Dia tidak bisa memiliki anak tetapi seks aman memastikannya agar tidak terinfeksi penyakit menular seksual.
"Aku tidak tahu mengapa aku sangat menikmati seks. Seperti kecanduan yang lain, aku akan moody dan frustasi bila tidak bisa mendapatkan apa yang aku inginkan," jelasnya.
Kini sudah lebih dari 1000 pria yang pernah menjadi kekasih dan tidur dengan Crystal. Bahkan suatu hari ia pernah berhubungan seks dengan 7 pria berbeda dalam waktu 24 jam.
Kecanduan seks bukan sekedar penyakit akibat tak bisa menahan godaan atau rangsangan seksual saja, tapi juga karena ketidakberdayaan untuk mengontrol perilaku. Bahkan menurut ahli psikologi, kecanduan seks kini dikategorikan sebagai penyakit saraf.
Berikut ini beberapa peringatan awal yang harus diwaspadai sebagai gejala kecanduan seks, seperti dikutip dari Lifemojo:
Menggunakan seks untuk menghilangkan perasaan negatif hingga bisa mendapatkan kesenangan sementara
Menyembunyikan perilaku seksual dari pasangan
Semua efek sakit dari pekerjaan, hubungan dengan orang lain atau kehidupan sehari-hari akibat obsesi terhadap seks
Menyadari bahwa hubungan seks yang dilakukan bisa menjadi masalah jika diketahui oleh publik
Ketidakmampuan untuk berhenti dari kehidupan seksual rahasia yang berbahaya secara permanen
Melakukan masturbasi secara kompulsif (berulang-ulang) dan melakukan seks yang tidak aman
Ada pula beberapa perilaku khas yang dimiliki oleh seorang pecandu seks seperti:
Memiliki keasyikan tersendiri dengan seks sepanjang waktu
Menjadikan aktivitasnya sebagai salah satu ritual
Meskipun menyadari bahwa tindakannya salah, para pecandu akan mampu mengubah perilakunya tapi tetap melakukan kesalahan yang sama berulang-ulang.
Menurut Maureen Canning, seorang konsultan klinik dari Meadows Addiction Treatment Center, Arizona, untuk benar-benar menyembuhkan seorang pecandu seks dibutuhkan waktu 2 hingga 5 tahun terapi.
"Terapi kecanduan seks bukan ditujukan untuk menghilangkan hasrat seks seumur hidup, tapi untuk bisa belajar bagaimana melakukan seks dengan benar dan senang," kata Canning.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar