Pernah merasakan gaya anda aneh??? Bagaimanakah cara Anda berjalan, tergesa-gesa, lambat, atau melangkah dengan mantap? Ternyata, cara perempuan berjalan bisa mencerminkan kemampuannya mencapai orgasme. Ini menurut sebuah penelitian yang berjudul Gait may be associated with orgasmic ability (gaya berjalan mungkin berkaitan dengan kemampuan untuk orgasme) yang dipublikasikan dalam Journal of Sexual Medicine.
Wanita yang melangkah dengan enerjik atau melangkah dengan pasti dan luwes, disebut-sebut sebagai kelompok yang selalu mengalami orgasme. “Berdasarkan pengamatan, mungkin ada kaitan antara orgasme dengan cara berjalan. Mereka yang sering orgasme biasanya berjalan dengan luwes, tidak kaku, berenergi, dan juga sensual,” tulis peneliti dalam laporannya.
Untuk menguji teorinya, gabungan tim peneliti dari the Catholic University of Louvain di Belgia dan University of West Scotland, meminta para mahasiswa menjawab kuisioner mengenai kebiasaan seksual mereka.
Para mahasiswa tersebut dibagi ke dalam dua kelompok, yakni yang menjawab sering atau selalu orgasme dan kelompok yang mengaku jarang atau tidak pernah. Lalu mereka diminta berjalan sejauh 100 meter sambil membayangkan sedang berada di pantai yang indah. Setelah itu mereka diminta berjalan lagi sambil membayangkan pria yang mereka cintai.
Nah, kemudian dua orang ahli seksologi diminta menebak kemampuan orgasme para responden tadi berdasarkan cara berjalannya. Sebelumnya, ahli seksologi ini tidak diberitahu masuk dalam kelompok mana saja para mahasiswa tadi. Hasilnya menarik, karena 81 persen jawaban ahli seksologi tadi benar.
“Pada saat orgasme vagina, otot-otot di sekitar panggul lentur. Bila sering orgasme, cara berjalan pun lebih natural, ada harmonisasi antara kaki, panggul, dan gerakan tulang belakang,” kata Stuart Brody, profesor psikologi dari Universitas West Scotland.
Meski begitu, Brody mengatakan mereka yang melangkah dengan mantap dan luwes mungkin saja karena memiliki kesehatan mental yang baik, lebih percaya diri dan punya hubungan seksual yang memuaskan. Jadi, teori ini harus dibuktikan lebih lanjut.
Sumber: kutchlux