Keluarganya pindah ke Swedia ketika Maher masih umur delapan tahun, disana ia melanjutkan pendidikannya. Maher mendapat keyboard pertama ketika ia berusia sepuluh tahun. Ia kemudian masuk Universitas dan mendapat gelar sarjana dalam Aeronautical Engineering. Selama masa remajanya, ia senang menghabiskan larut malam di sekolah dengan teman-temannya di mana mereka akan bernyanyi, rap, menulis dan bereksperimen dengan musik.
Keluarga ibu juga beberapa ada yang penyanyi. Tapi selama di dunia musik, Maher Zain banyak belajar dari dari Red One. Namun dunia musik yang ia geluti yang menawarkan banyak kemewahan membuat ia merasa ada yang kurang, dan bahkan ada yang salah. Pada akhirnya Maher Zain menemukan jawaban dari keraguannya dalam bermusik setelah ia bertemu dan tergabung dalam Komunitas Muslim yang ada di Stockholm. Semenjak itu Maher Zain mulai aktif dalam kegiatan – kegiatan yang dilakukan di masjid dan Ia merasa di sinilah arti sebuah rumah baginya.
Maher mulai bekerja dengan RedOne pada beberapa proyek-proyek yang terakhir. Kemudian, ia pindah ke New York di mana ia mengambil bagian dalam memproduksi Kat DeLuna pada album debutnya termasuk hits "mengeluh" dan "menjalankan pertunjukan". Ia kemudian kembali untuk sementara ke Swedia di mana dia punya rohani 'kebangkitan'.
Pada Januari 2009, Maher Zain mendaftar dan mulai bekerja pada album dengan Awakening Records. Album ini memuncak di nomor 2 di Amazon Album dunia grafik. Melalui album ini, ia memperoleh 8 X platinum pada Malaysia dengan penjualan 120.000 unit. Setelah merilis album ini, dia merilis beberapa versi lain dari album, yang versi perkusi pada 2009 dan Platinum Edition pada 2011.
Single andalan Maher yaitu “Insya Allah” dan “The Chosen One”, menjadi hits di mana – mana, termasuk di Indonesia. Video klip “Insha Allah”. Ia adalah artis Muslim pertama yang meraih 1 juta fans di Facebook dalam waktu 1 tahun sejak album debutnya dirilis. Di Indonesia sendiri, ada lebih dari 4000 penggemar Maher Zain yang tergabung dalam MZIFC ( Maher Zain Indonesia Fans Club ). Video musik terbaru Maher Zain “The Chosen One” menceritakan kisah kehidupan dan ajaran Nabi Muhammad SAW yang didasarkan pada perdamaian, Ini jelas menunjukkan Biografi Maher Zain Munsyid Asal Swedia sekarang membawa musik Islam ke tingkat yang lebih tinggi baru. Bagi Maher Zain, musik adalah musik.
Maher Zain mengumumkan bahwa ia telah merilis versi bahasa Melayu untuk "Insya Allah", setelah merilis versi bahasa Perancis dan Arab bersama dengan video, sambil menambahkan bahwa itu akan menjadi lagu di album kedua.
Fadly dari band Indonesia PADI juga berkontribusi terhadap "Insya Allah" dalam Bahasa Indonesia. Maher juga menyanyikan "For The Rest of My Life" dalam bahasa Indonesia berjudul "sepanjang hidup". Yang dirilis melalui Sony Music Indonesia. Video musik lain dari Maher dirilis berjudul 'Freedom' pada akhir April.
Diskografi
2009: Thank You Allah
2010: "Insha Allah"
2011: Thank You Allah: Platinum Edition
Penghargaan
Pada Januari 2010, Maher Zain memenangkan lagu terbaik tahun 2009 untuk 'Ya Nabi Salam Alayka', Nujoom FM, stasiun arus utama musik terbesar di Timur Tengah. Ia mengalahkan lain atas penyanyi grafik yang termasuk tapi tidak terbatas untuk Hussein Al-Jismi, Mohammed Mounir dan Sami Yusuf.
Islam is the way I’m living. Berbuat baiklah pada sesama, hormati semua orang, jangan pernah sakiti orang tuamu bahkan dengan satu kata, apa pun yang diajarkan Islam, semuanya adalah hal yang baik. This is what Islam is for me and I’m trying to live it everyday.
Referensi :
- http://www.airwavestar.com/biografi-maher-zain-munsyid-asal-swedia.html
- http://arissugianto.blogspot.com/2011/08/biografi-maher-zain.html
- http://id.wikipedia.org/wiki/Maher_Zain
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
sumber www.kolom-biografi.blogspot.com
------------------------------------------------------------------------------------------------------------