Karel Frederik Holle
Written By. Admin on 25 November 2006 | 16.16
Karel Frederik Holle adalah salah satu dari orang muda Belanda yang mengadu nasib di Hindia. Dan perjuangannya merupakan contoh sebuah kesuksesan fisik maupun moral. Perjalanan hidupnya diawali kepindahan ayahnya, Pieter Holle ke Hindia. Pieter mengalami usaha pengolahan gulanya bangkrut. Karel saat itu berumur 14 th. Bersama keluarga Pieter, juga ikut keluarga istrinya yaitu Willem van der Hucht dan belakangan Jan Pieter van der Hucht. Mereka tiba di Batavia pada th 1845. Willem bekerja di perkebunan teh di Parakan Salak. Sedangkan Pieter Holle bekerja di perkebunan teh Bolang. Kedua tempat ini berada didaerah Bogor sekarang. Saat itu istri Pieter Holle sedang mengandung tua, maka supaya bisa saling membantu, mereka menetap sementara di Parakan. Pada waktu yang bersamaan orang-orang bule ini rupanya tidak tahan pada kondisi tropis dengan berbagai penyakit infeksi. Mula-mula istri dan ke tiga anak Willem sakit. Ketika dokter dari Bogor datang kerumah mereka, anak terkecil perempuan Willem tidak tertolong lagi. Dia meninggal dan dikuburkan di Parakan. Tidak lama kemudian istri Willem meninggal juga. Lebih menyedihkan lagi anaknya yang lain juga menyusul meninggal.Tapi bagi Karel, tokoh utama yang sedang kita ceritakan, kesedihan paling besar yang dirasakannya, adalah kematian ayahnya sendiri yang meninggal mendadak di Bolang. Jan Pieter van der Hucht yang menyusul belakangan dari Belanda, ternyata meninggal dunia juga tidak beberapa lama tinggal di Parakan. Dan sedihnya 2 anaknya juga menyusul meninggal. Pukul rata, setelah menetap selama 3 tahun di Hindia, keluarga besar ini telah mengalami kehilangan nyawa warganya, 3 orang dewasa dan 4 orang anak-anak. Mereka menerima tantangan ini dengan jiwa besar. Willem van der Hucht sartu-satunya lelaki dewasa, harus menanggung hidup 2 janda dan 16 orang anak-anak. Hubungan baik Willem dengan Gubernur Jenderal (GG), membantu Karel untuk mendapatkan pekerjaan setelah dewasa. Dia bekerja sebagai klerk dalam kantor GG di Bogor. Tapi rupanya pekerjaan itu kurang disenanginya. Atas bantuan iparnya, N.P van den Berg yang menjabat Direktur Utama Javase Bank, Karel membangun perkebunan teh sendiri di Garut yang diberinya nama �Waspada�. Usaha ini berjalan mulus dan berkembang. Perkebunan (Onderneming) ini merupakan perkebunan percontohan yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat lingkungannya. Salah satu methodenya untuk memberdayakan masyarakat adalah mengajarkan mereka membaca dan menulis. Maka sekolah didirikan atas beaya onderneming. Karel juga bersahabat dengan banyak tokoh. Antara lain dengan H.Moehamad Moesa. Dua orang yang berbeda bangsa ini bersahabat erat. Mungkin karena mempunyai cita2 yang sama. Ketertarikan Karel pada bahasa dan budaya Sunda, melibatkannya pada banyak penulisan tentang bidang itu pada banyak aspek. Salah satu penerbitannya tentang pertanian dalam bahasa Sunda bernama, �Mitra Noe Tani�. Karel juga tertarik pada pelajaran bahasa Arab. Kemampuannya begitu fasih, sehingga bisa mengaji. Apakah keseriusannya itu membuatnya masuk Islam ?. Tidak ada data tentang ini. Karel juga punya perhatian dalam penelitian Borobudur yang baru saja ditemukan kembali saat itu. Karena kemampuannya, Pemerintah mengangkat Karel sebagai penasihat Pemerintahan. Masa baktinya di Hindia, membuatnya dia dianugerahi bintang kehormatan �Officierskruis van de Orde van Oranya Nassau� pada tahun 1895. Onderneming Waspada tidak bisa dimilikinya terus. Dia bangkrut dan pindah ke Bogor pada tahun 1889. Karel Frederik Holle meninggal dunia tanggal 3 Mei 1896 dan dikuburkan disebelah ibunya dipekuburan Tanah Abang Batavia. Kemungkinan besar jalan Sabang Jakarta yang dahulu bernama Laan Holle, merupakan tempat tinggal ibunya dan sanak famili lain pada awal abad ke 20. (dari berbagai sumber)
{[['
']]}
Artikel Terkait... Follow @yunieka
sejarah
- SAT-81 Gultor Kopassus, Bergerak Senyap Namun Mematikan
- Inilah Misi Kopassus "Operasi Woyla", Pembebasan Pesawat DC-9 Garuda di Thailand
- Inilah Misi Kopassus Yang Belum Pernah Diketahui Publik..
- 4 Jalan lokasi prostitusi melegenda di Indonesia
- 6 Kota di luar negeri ini gunakan nama jalan Indonesia
- Mengenal lebih dekat Idjon Djanbi, bapak Kopassus TNI AD
- Cerita perseteruan Soeharto dengan Jenderal Hoegeng
- Kota Kaya di Mesir Kuno pun Alami Malnutrisi
- Sejarah Asal-Usul Blackberry Pertama Kali
- Ide telepon genggam sudah ada sejak 100 tahun lalu
- Inilah Fhoto Gunung Krakatau 125 Tahun Silam
- Pengakuan Pak Harto soal Petrus
- Orde Baru hancur leburkan citra Pancasila
- Kisah Soeharto yang dituding korupsi memerangi korupsi
- Serangan Umum 1 Maret dan kisah Soeharto tak mempan ditembak
- 7 Jenis Buaya Purba
- Sejarah Gang Dolly Di Surabaya
- Biografi Ny. Mutiara Djokosoetono - Pendiri Taksi Blue Bird
- Kisah Sejarah Hari Valentine
- 7 Rekaman Paling Bersejarah Di Dunia
- Biografi Levi Strauss - Penemu Celana Jeans
- Biografi Robert Dennard - Penemu RAM Komputer
- Biografi Bill Bowerman - Pendiri Nike Inc
- Biografi Arthur Davidson - Pendiri Harley-Davidson
- Biografi William Harley - Pendiri Harley-Davidson
Label:
sejarah
