Semula kata influence merupakan istilah khusus untuk astrologi, berkaitan dengan cairan ether yang dikeluarkan oleh bintang – bintang dan disebut – sebut mempengaruhi manusia. Baru pada abad ke 16 sebuah pengertian modern, suatu “kekuatan untuk menghasilkan efek”, mulai memperoleh dominasinya sebagaimana dimiliki di masa sekarang. Di sejumlah kawasan, kata ini dimaknai sebagai “mempengaruhi seseorang”, atau memaksa seseorang mengikuti kehendak melalui kekuatan mental.
Dalam bahasa Italia, kata influenza memiliki pengertian yang agak berbeda dengan influence dalam bahasa Inggris. Kata influenza secara metaforis mengacu pada “merebaknya” suatu penyakit, yang dianggap disebabkan oleh pengaruh bintang – bintang. Sebagai contoh, influenza di febbre scarlattina bermakna “merebaknya penyakit demam berdarah” dan frase seperti itu dikenal sejak awal abad ke 16.
Pada 1743, apa yang dalam bahasa Italia disebut influenza di catarro, “merebaknya demam penyebab padang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan sembari mengeluarkan cairan”, menjadi wabah yang menyebar ke seluruh Eropa. Sebagaimana lazim ditemui pada frase – frase berbagai bahasa, hanya kata pertama yang digunakan dan menjadi sebutan penting. Segera saja penyakit itu dikenal dalam bahasa Inggris sebagai influenza saja. Bahkan, sejak sekitar permulaan periode Victoria, kata itu menjadi lebih pendek saja, flu.
Influenza yang berdampak sangat buruk merebak menjadi pandemi pada akhir Perang Dunia I, 1918, yang membunuh sedikitnya 25 juta orang (diperkirakan jumlah total korban jiwa diseluruh dunia sebanyak dua kali angka tersebut), melebihi jumlah kematian yang diakibatkan oleh permusuhan. Penyakit ini dikenal sebagai flu Spanyol, sebab pada saat itu Spanyol diyakini sebagai asal – muasal berkembangnya flu mematikan ini.
Namun kemudian terbukti bahwa flu tersebut mula – mula menyebar di AS (kasus pertama tercatat di Camp Funston, Fort Riley, Kansas, pada 8 Maret 1918), dibawa ke Eropa oleh orang Amerika, lalu mengalami mutasi sehingga menjadi kuat dan mematikan. Di Spanyol sendiri pada Mei 1918, 8 juta orang terinfeksi wabah ini, 17 juta jiwa tewas di India, 500 ribu di Amerika Serikat dan 200 ribu di Inggris.
Virus penyebab wabah tersebut baru – baru ini diselidiki di Centers for Disease Control and Prevention, AS, dengan meneliti jenazah yang terawetkan dilapisan es (permafrost), Alaska. Virus tersebut diidentifikasikan sebagai tipe H1N1 atau yang lebih dikenal dengan flu babi.