VeHealth - Tingginya angka penderita osteoporosis di Indonesia menjadi perhatian Kementerian Kesehatan pada puncak peringatan Hari Osteoporosis Nasional 2012, Minggu, 21 Oktober 2012.
Data Perhimpunan Osteoporosis Indonesia 2007 menunjukkan, proporsi penderita osteoporosis pada penduduk usia di atas 50 tahun mencapai 32,3 persen (wanita) dan 28,8 persen (pria).
Sedangkan data Sistem Informasi Rumah Sakit 2010 menunjukkan angka insiden patah tulang atas di usia 40 tahun akibat osteoporosis sekitar 200 dari 100 ribu kasus.
"Angka itu lebih tinggi dibanding negara-negara Asia lainnya," kata Wakil Menteri Kesehatan, Ali Ghufron Mukti, saat membuka gerak jalan lebih dari 17 ribu masyarakat usai mengikuti osteodance di Monumen Nasional, pagi ini.
Kementerian Kesehatan mengajak masyarakat untuk bergerak. "Aktivitas fisik secara adekuat selama 30 menit, minimal 3 kali per minggu, bisa mencegah osteoporosis," kata Ali Ghufron.
Bergerak memang bisa menjadi salah satu pencegahan osteoporosis sejak dini. Itulah mengapa tema peringatan hari osteoporosis kali ini 'Indonesia Bergerak: Waspadai Patah Tulang Akibat Osteoporosis'.
Pencegahan osteoporosis juga bisa dilakukan melalui asupan nutrisi cukup terutama makanan mengandung kalsium dan vitamin D. Upayakan pula tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol, dan cukup terpapar sinar matahari pagi.
Kementerian Kesehatan juga menganjurkan masyarakat untuk mengadopsi gaya hidup CERDIK: Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, rajin aktivitas fisik, Diet sehat dan seimbang, Istirahat cukup, serta kelola stres.