Nanopartikel baru ini bisa menggantikan lampu listrik jalan dengan sumber cahaya dari CO2 di atmosfir. “Di masa depan, LED bio bisa digunakan untuk membuat pohon di pinggir jalan bercahaya di malam hari,” kata Yen-Hsun Su. “Dengan begini kita akan menghemat energi, dan CO2 akan diserap sebagai energi LED bio melaui fotosintesis.”
Seperti dikutip dari MSNBC, nanopartikel emas berbentuk landak laut itu merupakan kunci penyerapan cahaya, dan memancarkannya. Klorofil, pigmen fotosintesis yang memberi karakteristik warna hijau daun, dikenal memiliki kemampuan menyerap panjang gelombang cahaya tertentu. Ketika terkena cahaya dengan panjang gelombang sekitar 400 nanometer, klorofil biasanya memancarkan warna merah.
Cahaya ungu sulit didapat, terutama pada malam hari ketika pengendera dan penajan kaki membutuhkannya. Ilmuwan butuh sumber cahaya ungu, dan sumber cahaya itu dapat ditemukan dalam nanopartikel emas. Ketika panjang gelombang cahaya lebih pendek mengenai nanopartikel emas, maka daun akan memancarkan cahaya ungu.
Ilmuwan berharap pohon-pohon yang diberi nanopartikel emas akan menghasilkan cahaya yang cukup sehingga dapat menggantikan lampu listrik jalan. Untuk sekarang, efek masih terbatas pada subjek tes, tanaman air yang dikenal sebagai Bacopa Carolininia.
Ilmuwan University of Maryland Krishanu Ray mengatakan bahwa merupakan suatu hal yang mungkin untuk memperbanyak pohon ini di sepanjang garis jalan. “Pohon-pohon ini dapat digunakan sebagai lampu jalan,” katanya. “Namun, masih jauh menuju ke sana.”
GO Green !!