KOMPAS.com - Dari luar, Kafe Game Maenbola tidak ubahnya warung makan di ruko. Namun, begitu menginjak lantai dua, atmosfer langsung terasa berbeda. Tiba-tiba, kita merasa seperti berada di sebuah stadion bola.
Seluruh karpet disulap berwarna hijau layaknya rumput di stadion. Memandang ke langit-langit ruangan, terlihat lekukan-lekukan besi, mirip stadion Delle Alpi di Torino. Wallpaper yang menggambarkan hiruk pikuk penonton di sebuah stadion membuat ruangan terasa lebih luas dan hidup.
Tetapi, itu semua hanya desain interior. Suasana mirip stadion bola ini sengaja diciptakan guna mendukung atmosfer bermain game sepak bola-Pro Evolution Soccer (PES) di konsol Playstation 3 (PS3) yang lebih nyaman dan kontekstual.
"Ya, sajian utama di kafe ini sebetulnya adalah bermain video game, khususnya permainan sepakbola. Seperti main di stadion beneran. Walaupun, sebetulnya cuma di PS3," tutur Yuri Alexander (27), salah seorang pengunjung.
Yang lebih seru, game PES ini bisa dimainkan delapan orang sekaligus. Berkat teknologi LAN (local area network), di game kafe ini, kedelapan gamer bisa terhubung sekaligus memainkan dua tim berbeda dalam satu permainan. Layar LCD yang ada di tengah bisa digunakan sebagai proyektor alias papan skor!
"Mayoritas penduduk Indonesia kan penggemar bola. Dan, pemain PS kebanyakan mainnya juga game PES, dulu Winning Eleven (WE), makanya game kafe ini didesain khusus untuk hobist bola," tutur Valentinus Sanusi, pemilik Game Kafe yang berada di Paskal Hyper Square Blok C-29, Bandung ini.
Meskipun kental dengan nuansa sepakbola, tidak seluruh pengunjung yang datang bermain game sepakbola. Seperti yang terlihat Kamis (3/12), dua pasang mahasiswi terlihat asyik bermain game Rayman Raving Rabbid 2 di konsol Nintendo Wii. B rbeda dengan PS3, game yang disajikan di konsol ini lebih interaktif dan memaksa gamer aktif menggerakkan tubuh.
"Asyik aja bisa seru-seruan begini," tutur Fairlyani (22), salah seorang pengunjung yang terlihat berkali-kali kegirangan sambil menggerakkan lengan dan jarinya untuk mengontrol permainan.
"Kalau main ini (Nintendo Wii), orang yang gak suka game, bisa jadi ikut suka. Karena gerak terus dan mainnya ramai-ramai," ucap Valentinus kemudian. Di game kafe ini, harga sewa PS3 dan Wii Rp 10 ribu per jam.
Untuk mendukung suasana, makanan dan minuman disajikan pun berbau bola . Sebagai contoh, paket kesebelasan 4-4-2 untuk menyebut menu empat mi telor, 4 jumbo es teh, dan 2 jam main PS3. Ada lagi menu Dinho Carbonara yang tidak lain adalah fertucini dicampur potongan smoked beef dan keju.
Ruang privat
Suasana kenyamanan sama terlihat di game kafe Gen-X di Jalan Naripan 121, Bandung. Di tempat ini para gamer merasa diistimewakan berkat hadirnya empat ruangan VIP (privat) untuk bermain PS3. S eperti ruangan karaoke, ruang VIP ini dilengkapi fasilitas AC, sofa yang nyaman untuk enam orang, dan televisi LCD 32 inci.
Tarif sewanya pun terjangkau, hanya Rp 8.000 per jam, jauh lebih murah dari tempat karaoke. Jika pengunjung haus atau lapar, cukup memanggil pelayan dan sajian pun segera dihidangkan. Di sebuah sudut kafe game ini terdapat pula sebuah bar kafe yang menyajikan berbagai snack dan minuman ringan.
"Tetapi, gak ada bir dan sejenisnya. Dilarang," tutur Ari Setiawan (19), operator setempat. Bukan apa-apa, sebab kafe game ini sering dikunjungi siswa. Karyawan, mahasiswa, dan ekskutif muda juga tidak jarang mampir ke sini.
"Lumayan menghilangkan stress. Sebab, suasananya cozzy (santai) dan bikin rileks, terutama di ruang VIP," tutur Indra S. (32), karyawan perusahaan periklanan yang mengaku kadang curi-curi waktu kerja untuk nge-game di sini. Wah!!