SORE, 6 Februari 1958. Langit Kota Munich begitu gelap. Salju terus turun membuat pandangan mata terasa kabur, sementara hawa begitu dingin. Sesekali angin besar memainkan butiran salju hingga berhamburan ke mana-mana.
Meski begitu, suasana pesawat Elisabeth riang dan bahagia oleh canda dan tawa tim Manchester United. Tim yang saat itu dilatih tokoh legendaris Matt Busby, baru saja menahan Red Star Belgrade 3-3, sekaligus lolos ke semifinal Liga Champions.
Ini memang masa keemasan MU yang dijuluki Busby Babes. Mereka punya permainan memuka dan juara Liga Inggris pada 1956 dan 1957. Bahkan, banyak yang menilai MU berpeluang menjuarai Liga Champions.
Mereka berada di Bandara Munich-Riem, karena pesawatnya melakukan transit dan pengisian bahan bakar. Bayangan bakal disambut bak pahlawan sudah menggantung di pikiran para pemain Setan Merah. Lolos ke semifinal adalah pengalaman pertama tim itu. Dan, jarak Munich ke Manchester hanya beberapa jam saja dengan pesawat.
Setelah segalanya beres, pesawat milik British European Airways (BEA) itu pun kembali melakukan take-off. Percobaan pertama gagal. Yang kedua juga demikian, karena masalah mesin. Setelah dilakukan serangkaian perbaikan, kapten pilot James Thain pun mencoba melakukan take-off ketiga.
Agak berhasil. Pesawat seolah akan terbang normal pada pukul 15.04 waktu Munich. Namun, pesawat itu ternyata gagal mencapai ketinggian optimal untuk terbang ke udara.
Blaaast! Tiba-tiba pesawat belangsatan, dan terjatuh menimpa rumah penduduk. Tubuh burung besi yang membawa 44 penumpang - termasuk tim MU - itu pun terguling-guling dan hancur.
Tujuh pemain MU - Geoff Bent, Roger Byrne, Eddie Colman, Mark Jones, David Pegg, Tommy Taylor, Liam 'Billy' Whelan - tewas seketika. Sedangkan Duncan Edwards meninggal di rumah sakit pada 21 Februari. Sebanyak 15 penumpang lainnya, termasuk wartawan dan ofisial MU, ikut meninggal.
Pelatih Matt Busby sedniri terluka parah. Dia harus dirawat di rumah sakit selama dua bulan. Karena itu, sempat ada kekhawatiran Liga Champions 1958 akan dibatalkan, karena salah satu semifinalis sedang berduka.
Namun, Setan Merah tetap siap meneruskan kompetisi dengan pemain yang tersisa dan para pemain cadangan. Mereka yang selamat dari bencana itu adalah Johnny Berry, Jackie Blanchflower, Dennis Viollet, Ray Wood, Bobby Charlton, Bill Foulkes, Harry Gregg, Kenny Morgans dan Albert Scanlon. Sedangkan asisten pelatih Jimmy Murphy, menggantikan Matt Busby untuk sementara.
Dengan tim yang kurang lengkap,MU tampil memukau di semifinal. Tapi, mereka kurang cukup modal untuk meladeni AC Milan dan akhirnya tersingkir.
Itu menjadi bencana paling kelam dalam sejarah MU. Maka, MU selalu mengenangnya. Dan, 6 Februari 2008 lalu adalah tepat 50 tahun bencana yang sering disebut Tragedi Munich itu.
Itu juga menjadi tragedi nasional bagi Inggris. Maka, pada pertandingan persahabatan antara timnas Inggris lawan Swiss di Wembley, 6 Februari 2008, semua pemain menyempatkan hening sejenak mengenang para korban kecelakaan itu, sekaligus mengirim doa.
Namun, kontroversi sempat merebak kala MU melawan rival sekota Manchester City pada 10 Februari 2008. MU meminta semua hening semenit untuk mengenang tragedi itu, tapi sebagian suporter Man. City menolak dan mengancam akan mengganggu.
Yang pasti, tragedi itu menjadi mimpi terburuk MU. Maka, klub itu membuat acara meriah pada peringatan 50 tahun Tragedi Munich. Gambar tim Busby Babes menghiasi Stadion Old Trafford. Berbagai selamatan juga dilakukan.