Salah satu spot dalam Paviliun Indonesia di World Expo Shanghai China 2010 (WESC 2010), digelar di Shanghai, China, 1 Mei - 31 Oktober 2010, adalah area kuliner. Area ini membuat pengunjung expo terkagum-kagum. Sebab lewat Warung Enak, pengunjung bisa menikmati berbagai sajian khas Indonesia yang sudah terkenal kelezatannya.
Salah satu menu yang jadi primadona di area ini adalah nasi goreng khas Indonesia. Tidak kurang dari 700 porsi nasi goreng berhasil dijual di Paviliun Indonesia setiap harinya, atau lebih dari 67.000 porsi sejak paviliun dibuka pertama kalinya pada 1 Mei 2010. Animo besar dari pengunjung expo yang diikuti 192 negara ini membuat Panitia Pelaksana makin berniat memperkenalkan kekayaan kuliner Indonesia lewat nasi goreng. Mengapa nasi goreng?
Menurut Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, yang juga Ketua Panitia Pelaksanaan Keikutsertaan Indonesia di WESC 2010, sempat diadakan rembugan mengenai makanan apa yang akan ditampilkan secara khusus di area kuliner ini. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono termasuk yang ikut berembug saat itu.
"Yang memecahkan jawabannya adalah Presiden. Waktu itu sempat diusulkan soto atau rawon. Pokoknya harus mencari dua atau tiga makanan yang identik dengan icon Indonesia. Seperti tom yang kung identik dengan Thailand, ginseng dari Korea, atau spageti dengan Italia. Nasi goreng itu identik dengan Indonesia, karena ada unsur kecap manisnya," papar Mari Elka Pangestu.
Negara lain, menurut Mari, bukannya tidak memiliki menu nasi goreng. Di RRT pun, di pelosok manapun pasti tersedia menu nasi goreng. Tetapi dalam menu di rumah makan, pasti disebutkan "nasi goreng Indonesia". Ciri khas nasi goreng Indonesia adalah: selalu menggunakan kecap manis, dengan berbagai kondimen seperti telur ceplok, sate ayam, krupuk udang, dan bawang goreng. Hal inilah yang membedakan nasi goreng Indonesia dari nasi goreng buatan negara lain.
Oleh karena itu, Mari juga mengatakan bahwa event ini bisa menjadi salah satu cara untuk nation branding. Apa dan bagaimana Indonesia, juga bisa tercermin dari makanan khasnya. Paviliun Indonesia sendiri menempati ranking empat dari seluruh paviliun yang berpartisipasi di WESC 2010, setelah Jerman, Jepang, dan Perancis.
Secara khusus Mari juga menyatakan sangat gembira dengan diadakannya Lomba Resep Nasi Goreng oleh Panitia Pelaksana WESC 2010 dan majalah Femina.
"Saya excited sekali. Saya sudah mencicipi tujuh nasi goreng yang disajikan peserta. Rasanya beda-beda tipis, tapi semua luar biasa enak. Hal ini membanggakan, karena di Indonesia nasi goreng pun bisa dikembangkan sesuai kreativitas masing-masing peserta. Campuran bumbu dan presentasinya sangat menarik," ungkapnya.