KOMPAS.com - Siapa sangka, hanya karena memasak nasi goreng, Arsita Laksmi Paramita menerima undangan untuk menghadiri World Expo Shanghai, China 2010 (WESC 2010). Arsita menjadi wakil Indonesia yang akan mendemokan resep nasi gorengnya di area kuliner Paviliun Indonesia, salah satu anjungan dalam event yang berlangsung mulai 1 Mei - 31 Oktober 2010 ini.
Arsita mendapatkan kesempatan langka ini setelah memenangi Lomba Resep Nasi Goreng yang diadakan oleh Panitia Nasional Paviliun Indonesia bekerja sama dengan Majalah Femina. Lomba ini diadakan mengingat animo besar dari pengunjung WESC 2010 terhadap nasi goreng cita rasa Indonesia. Setiap harinya, tidak kurang 700 porsi nasi goreng habis dipesan oleh pengunjung Paviliun Indonesia.
Respons peserta lomba ini juga sangat tinggi, terbukti dengan waktu lomba yang hanya 10 hari (mulai 26 Agustus - 7 September 2010), redaksi majalah wanita ini menerima 101 resep. Dari jumlah tersebut, 16 resep lolos seleksi tahap pertama. Ke-16 resep ini lalu diujicoba di Dapur Uji Femina, dan dilanjutkan dengan penjurian kembali. Akhirnya terpilih 7 resep yang berhak mendemokan resepnya dalam lomba yang digelar di kantor redaksi Femina, Sabtu (2/10/2010).
Tim dewan juri yang terdiri atas Samantha Barbara (WESC 2010), Linda Adimidjaja (Koordinator buku masak Primarasa), Hiang Marahimin (pakar kuliner), Sitta S. Manurung (Redaktur Pelaksana Boga Femina), dan Nani Bagus (Koordinator Dapur Uji), menilai resep Nasi Goreng Ikan Pe buatan Arsita memenuhi kriteria nasi goreng bercita rasa khas Indonesia, yang terdiri atas: rasa, cita rasa ke-Indonesia-annya, penataan sajian, ketrampilan memasak, dan kebersihan dan kerapian di sekitar area memasak.
"Saya sebenarnya jarang memasak nasi goreng, itu hanya variasi saja. Nah, waktu mau mengikuti lomba itu, saya lihat ada syarat bahan-bahan yang khas Indonesia. Saya lalu mencoba mengkreasikan padu-padan bahan yang unik, yaitu ikan pe, atau ikan pari asal khas Tegal," tutur perempuan yang memang menggemari menu mangut ikan pari ini.
Karena ikan pe itu beraroma sangit, layaknya ikan asap, Arsita lalu memutar otak untuk mencari cara menetralisasi aroma sangit tersebut. Ia lalu mencoba menggunakan bumbu-bumbu berupa daun kemangi, daun pandan, daun mangkokan, dan daun jeruk. "Selain membuat aromanya jadi wangi dan sedap, daun-daunan ini juga memberi manfaat kesehatan," kata Arsita, yang khusus menyiapkan resep ini untuk diikutsertakan dalam lomba.
Sebagai sentuhan akhirnya, Arsita menyajikan nasi goreng itu dengan potongan ikan pe, sate cumi, sambal mangga, dan krupuk ikan palembang. Wow... lekker, bukan?
Selain Arsita, terpilih pula dua pemenang: Septha Yustiana (Nasi Goreng Otok Owok, juara II), dan Meriana Wati (Nasi Goreng Ebi Pete, juara III). Kejutan datang dari Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, yang juga Ketua Panitia Pelaksana Keikutsertaan Indonesia di WESC 2010 saat memberikan pidatonya: pemenang kedua pun akan berangkat ke Shanghai, China, 20 Oktober nanti.