Kajian Lembaga Kesehatan dan Keselamatan Kerja AS menyebutkan si karyawan menderita paru-paru akibat menghirup zat kimia Diacetyl–sebuah senyawa yang memberi rasa khas pada margarin. Diacetyl memang ditemukan alamiah dalam margarin. Tapi, pengusaha makanan popcorn biasanya menambah kandungan Diacetyl sebesar 10 persen untuk lebih menambah aroma dan rasa pada mentega. Hal ini ternyata mendatangkan risiko terhadap karyawan yang setiap hari menghirup aromanya.
Tingkat penggunaan zat Diacetyl kini tengah dibahas serius di Amerika Serikat. Sebab, popcorn lumrah dikonsumsi masyarakat sebagai camilan di kala senggang. Popcorn memang bakal menjadi makanan yang berbahaya jika aromanya dihirup setiap hari. Namun, bagi konsumen yang cuma sesekali memakan popcorn tidaklah menjadi sebuah masalah besar. Kepastian itu ditegaskan Badan Pengawasan Obat dan Makanan AS (FDA). Kendati begitu, FDA menyarankan agar konsumen sebisa mungkin menghindari tersembur zat Diacetyl, jika tengah membuka kantong popcorn yang telah dipanggang. Bagi Anda pecinta popcorn di Indonesia, ada baiknya bersikap waspada