Tikus-tikus di Pulau Galapagos akan diburu demi kelangsungan hidup satwa lain juga tanaman khas Galapagos.
Tikus dianggap menjadi ancaman besar bagi kelangsungan hidup burung, kura-kura, iguana, dan tanaman-tanaman asli di pulau yang flora dan faunanya sempat dipelajari Darwin saat mengembangkan teori evolusi ini. Saat ini, serangan tikus mulai terasa invasif. Padahal binatang pengerat ini bukan berasal asli dari pulau sehingga ide untuk membasminya dianggap tidak membahayakan kehidupan hewan-hewan lainnya.
"Invasi tikus menempatkan petrel (burung laut) dalam risiko yang kepunahan yang serius, petrel adalah jenis burung langka di dunia dan hanya120 ekor tersisa," ungkap Victor Carrion, sang manajer proyek. Selain petrel, Carrion pun menyebut berbagai spesies kura-kura besar, iguana, serta sejumlah tanaman lainnya, yang terancam musnah oleh eksistensi tikus di Galapagos.
Proyek resmi ini akan dijalankan oleh Taman Nasional Galapagos dengan dukungan dari Yayasan Charles Darwin, Konservasi Pulau, dan Pusat Konservasi Kehidupan Liar dari University of Minnesota. Pulau Galapagos sendiri termasuk salah satu tempat yang dilindungi dalam UNESCO Natural Heritage sejak 1987. (Sumber: AP)
Proyek resmi ini akan dijalankan oleh Taman Nasional Galapagos dengan dukungan dari Yayasan Charles Darwin, Konservasi Pulau, dan Pusat Konservasi Kehidupan Liar dari University of Minnesota. Pulau Galapagos sendiri termasuk salah satu tempat yang dilindungi dalam UNESCO Natural Heritage sejak 1987. (Sumber: AP)