Salah Satu Sudut Kota Purbalingga
Sedikitnya 500 unit knalpot buatan Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, bakal diekspor ke Jerman selama tahun 2010 untuk memenuhi kebutuhan salah satu perusahaan automotif di negara tersebut.
"Saya tak tahu knalpot ini untuk kendaraan merek apa. Namun yang pasti, Jerman sangat cocok dengan knalpot buatan Purbalingga," kata seorang perajin knalpot Muhajirin di Desa Pesayangan, Kecamatan Purbalingga, Purbalingga, Senin.
Menurut dia, harga yang ditawarkan perusahaan otomotif Jerman ini sangat kompetitif, yakni berkisar antara Rp700 ribu hingga Rp1 juta per unit.
Ia mengatakan, pesaing industri knalpot Purbalingga hanya Malang dan Bandung.
Akan tetapi, kata dia, produsen di kedua kota tersebut merupakan knalpot pabrikan, bukan industri kecil seperti Purbalingga.
"Selain diekspor ke Jerman, knalpot buatan Purbalingga juga digunakan untuk mobil panser buatan PT Pindad sejak tahun 2009 sebanyak 150 unit dan tahun ini masih tersisa 10 unit," katanya.
Panser-panser tersebut, lanjut dia, tidak hanya untuk luan TNI dan Polri tetapi juga panser Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon serta pesanan Malaysia.
Secara terpisah, Kepala Bidang Perindustrian pada Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Purbalingga Agus Purhadi Satyo mengatakan, kualitas knalpot kabupaten ini tidak kalah dengan produk pabrikan dari Malang dan Bandung.
Kendati demikian, dia mengatakan, perajin knalpot di Purbalingga masih kesulitan mendapatkan peralatan cetak karena harganya mahal.
"Harga alat cetak mencapai Rp125 juta hingga Rp260 juta," katanya.
Menurut dia, Dinperindagkop telah mengajukan bantuan alat cetak bagi para perajin kepada pemerintah pusat.
Ia mengatakan, alat cetak tersebut sangat dibutuhkan perajin untuk memenuhi permintaan knalpot yang saat ini masih dilakukan secara manual sehingga jumlah produksinya sering kali terbatas.
"Kami berharap, pemerintah pusat memberikan bantuan peralatan. Jika ada bantuan, nantinya alat tersebut disimpan di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Logam Purbalingga, sehingga seluruh perajin logam bisa mengakses," katanya.
Beberapa proses pembuatan knalpotnya
Sumber
Sedikitnya 500 unit knalpot buatan Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, bakal diekspor ke Jerman selama tahun 2010 untuk memenuhi kebutuhan salah satu perusahaan automotif di negara tersebut.
"Saya tak tahu knalpot ini untuk kendaraan merek apa. Namun yang pasti, Jerman sangat cocok dengan knalpot buatan Purbalingga," kata seorang perajin knalpot Muhajirin di Desa Pesayangan, Kecamatan Purbalingga, Purbalingga, Senin.
Menurut dia, harga yang ditawarkan perusahaan otomotif Jerman ini sangat kompetitif, yakni berkisar antara Rp700 ribu hingga Rp1 juta per unit.
Ia mengatakan, pesaing industri knalpot Purbalingga hanya Malang dan Bandung.
Akan tetapi, kata dia, produsen di kedua kota tersebut merupakan knalpot pabrikan, bukan industri kecil seperti Purbalingga.
"Selain diekspor ke Jerman, knalpot buatan Purbalingga juga digunakan untuk mobil panser buatan PT Pindad sejak tahun 2009 sebanyak 150 unit dan tahun ini masih tersisa 10 unit," katanya.
Panser-panser tersebut, lanjut dia, tidak hanya untuk luan TNI dan Polri tetapi juga panser Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon serta pesanan Malaysia.
Secara terpisah, Kepala Bidang Perindustrian pada Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Purbalingga Agus Purhadi Satyo mengatakan, kualitas knalpot kabupaten ini tidak kalah dengan produk pabrikan dari Malang dan Bandung.
Kendati demikian, dia mengatakan, perajin knalpot di Purbalingga masih kesulitan mendapatkan peralatan cetak karena harganya mahal.
"Harga alat cetak mencapai Rp125 juta hingga Rp260 juta," katanya.
Menurut dia, Dinperindagkop telah mengajukan bantuan alat cetak bagi para perajin kepada pemerintah pusat.
Ia mengatakan, alat cetak tersebut sangat dibutuhkan perajin untuk memenuhi permintaan knalpot yang saat ini masih dilakukan secara manual sehingga jumlah produksinya sering kali terbatas.
"Kami berharap, pemerintah pusat memberikan bantuan peralatan. Jika ada bantuan, nantinya alat tersebut disimpan di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Logam Purbalingga, sehingga seluruh perajin logam bisa mengakses," katanya.
Beberapa proses pembuatan knalpotnya
Sumber