Helm tersebut dikembangkan BAE System dan telah diuji coba dalam penerbangan pesawat RAF Typhoon. Juru bicara BAE mengatakan, "Helm ini dilengkapi optik detektor canggih yang terintegrasi untuk mendukung keakuratan pada ketinggian rendah, sedang, dan tinggi."
"Biasanya kami harus menguntit di belakang pesawat lawan untuk menguncinya dan menyerang (disebut dogfight dalam istilah militer). Dengan helm ini kami tinggal mengarahkan senjata dengan kepala," kata Mark Bowman, pemimpin pilot, kepada harian The Sun.
Untuk melakukan serangan dengan alat ini, langkah pertama yang harus dilakukan pilot adalah membaca radar untuk mengetahui posisi musuh. Selanjutnya, ketika musuh sudah ada dalam jangkauan pandang, pilot tinggal menatapnya dan memberi perintah serangan.
Ketika pilot menatap, optik yang ada pada helm akan bekerja mendeteksi. Selanjutnya, hasil bacaan dikirim ke sensor di bagian kokpit. Mekanisme selanjutnya adalah pengantaran perintah ke bagian persenjataan. Ketika perintah sudah dibuat, musuh pun akan segera musnah.
Juru bicara BAE mengatakan, "Sementara sistem dikembangkan oleh Eurofighter Typhoon, desain modularnya bisa dipakai di semua platform." Helm tersebut rencananya dijual dengan harga 250.000 poundsterling.