Kebanyakan kita hidup dan bekerja di lingkungan yang serba sibuk dan penuh dengan tekanan. Karena itu kebanyakan orang memilih menghabiskan waktu luang dengan bersantai, rebahan di depan televisi atau mengganti waktu tidur yang disabotase pekerjaan. Gaya hidup tidak aktif ini dalam jangka panjang memancing datangnya penyakit.
Ketidakaktifan fisik merupakan istilah untuk mengidentifikasi orang-orang dengan tingkat kegiatan fisik teratur yang rendah, atau tidak ada sama sekali. Akibatnya pembakaran energinya tidak lebih dari 1,5 kali pembakaran energi saat beristirahat.
Menurut data Riset Kesehatan Dasar Kementrian Kesehatan Indonesia tahun 2007, saat ini 48,2 persen masyarakat berusia lebih dari 10 tahun kekurangan aktivitas fisik. Di dunia, menurut WHO 60-80 persen populasi dewasa tidak aktif secara fisik.
Ketidakaktifan fisik ini dalam jangka panjang akan menyebabkan kegemukan atau obesitas. Di dunia, obesitas menempati urutan keempat penyebab utama kematian atau menyumbang 30 persen dari angka kematian dunia.
"Dari 24 jam waktu kita sehari, sebagian besar dialokasikan untuk tidak aktif. Porsi terbanyak tidur, lalu seharian duduk bekerja di depan komputer. Perjalanan pulang ke rumah juga banyak duduk, di rumah ditambah lagi dengan menonton televisi dan main video game di akhir pekan," kata Urip Nuratno, fitness training manager dari Fitness First Indonesia.
Padahal, untuk menjaga kebugaran tubuh, WHO merekomendasikan agar kita berolahraga minimal 30 menit setiap hari. Olahraga yang dimaksud adalah aktivitas fisik yang teratur.
Penelitian yang dilansir dalam British Journal of Sport Medicine tahun 2010 menyebutkan orang yang duduk atau tidak aktif secara fisik dalam waktu panjang memiliki risiko terkena penyakit lebih tinggi. Kegemukan akibat kurang bergerak ini juga akan menyebabkan kematian dini.
Dave Nuku, regional fitness manager Fitness First Asia, mengatakan untuk melawan kemalasan olahraga, sebaiknya kita memilih olahraga yang menyenangkan dan membuat fun. "Berolahraga dalam kelompok dengan teman-teman yang suportif bisa membuat kita lebih bersemangat," katanya.
Untuk mereka yang ingin melawan kegemukan, olahraga selama 30 menit kurang efektif untuk membakar kalori. "Lakukan variasi latihan dengan variasi intensitas dan durasi sehingga pembakaran kalori lebih besar," katanya.