Suku Dayak -- indonesia.travel
SAAT mengunjungi Palangkaraya, Kalimantan Tengah, cobalah melihat ke luar jendela pesawat Anda. Dari balik jendela, Anda akan melihat hamparan alam nan hijau yang dibelah oleh sebuah sungai kecil. Aliran ini mirip dengan kepala naga dengan tubuh yang tanpa akhir.
Ketika kawasan hutan tampak semakin jelas, kota Palangkaraya akan muncul seolah-olah keluar dari hutan tropis. Ya, Kalimantan Tengah memang kaya akan sumber daya alam, namun provinsi ini juga mempunyai banyak potensi pariwisata dan daya tarik yang tidak terpisahkan adalah kehidupan suku Dayak
Tiga suku utama Dayak di Provinsi Kalimantan Tengah yang menarik untuk diselami adalah suku Ngaju, Ot Danum, dan suku Ma'anyan. Menyelami kehidupan suku-suku ini dalam perjalanan wisata akan menjadi pengalaman tersendiri bagi hidup Anda.
Untuk mengetahui lebih jauh tentang suku Dayak, cara terbaik adalah mempelajari kehidupan dan keseniannya. Bisa melalui tarian tradisional ataupun instrumen musik.
Diantara ketiga suku Dayak ini, suku Dayak Ngaju sangat dominan dan terkenal akan seninya. Terutama peti mati kayu dengan kuburan yang ditinggikan, kapal mati dan patung memorial yang tinggi. Suku ini menempati wilayah di sekitar Kahayan dan Sungai Kapuas.
Selanjutnya adalah suku Ot Danum yang mendiami wilayah di sekitar sungai sampai ke Utara Ngaju dan terus ke Selatan dalam jangkauan pegunungan Schwaner dan Muller.
Suku Ot Danum ini tinggal di rumah-rumah lama dengan pilar setinggi 2-5 meter di atas permukaan tanah. Satu rumah biasanya memiliki sekitar 50 kamar. Bentuk rumah panjang yang khas ini dalam bahasa lokal disebut sebagai betang.
Selain rumahnya yang khas, suku Ot Danum juga terkenal karena keterampilan anyaman rotan, daun kelapa dan bambu. Suku ini juga masih mengikuti cara-cara nenek moyangnya.
Suku Dayak lainnya adalah Ma'anyan yang masih mempraktekkan semangat jiwa, ritual pertanian dan upacara kematian yang kompleks. Meskipun zaman sudah modern, suku Ma'anyan juga masih percaya kepada dukun untuk penyembuhan penyakit.
Dalam hierarki sosial suku Ma’anyan, kuburan merupakan simbol penting dan letaknya menentukan kedudukan seseorang.
Rentang kuburan mulia biasanya terletak di hulu sungai, kemudian terus berlanjut ke arah hilir yang diikuti kuburan tentara, kuburan masyarakat biasa, dan kuburan untuk budak. Kuburan untuk budak berada di tepi hilir sungai.
Untuk mengunjungi ketiga suku Dayak ini, Anda bisa ke Palangkaraya dengan menggunakan jasa penerbangan.
Sesampainya di Palangkaraya, Anda harus memesan paket perjalanan yang mencakup kunjungan ke sebuah desa Dayak. Beberapa paket akan menyertakan tinggal bersama mereka.(*/X-12)
Ketika kawasan hutan tampak semakin jelas, kota Palangkaraya akan muncul seolah-olah keluar dari hutan tropis. Ya, Kalimantan Tengah memang kaya akan sumber daya alam, namun provinsi ini juga mempunyai banyak potensi pariwisata dan daya tarik yang tidak terpisahkan adalah kehidupan suku Dayak
Tiga suku utama Dayak di Provinsi Kalimantan Tengah yang menarik untuk diselami adalah suku Ngaju, Ot Danum, dan suku Ma'anyan. Menyelami kehidupan suku-suku ini dalam perjalanan wisata akan menjadi pengalaman tersendiri bagi hidup Anda.
Untuk mengetahui lebih jauh tentang suku Dayak, cara terbaik adalah mempelajari kehidupan dan keseniannya. Bisa melalui tarian tradisional ataupun instrumen musik.
Diantara ketiga suku Dayak ini, suku Dayak Ngaju sangat dominan dan terkenal akan seninya. Terutama peti mati kayu dengan kuburan yang ditinggikan, kapal mati dan patung memorial yang tinggi. Suku ini menempati wilayah di sekitar Kahayan dan Sungai Kapuas.
Selanjutnya adalah suku Ot Danum yang mendiami wilayah di sekitar sungai sampai ke Utara Ngaju dan terus ke Selatan dalam jangkauan pegunungan Schwaner dan Muller.
Suku Ot Danum ini tinggal di rumah-rumah lama dengan pilar setinggi 2-5 meter di atas permukaan tanah. Satu rumah biasanya memiliki sekitar 50 kamar. Bentuk rumah panjang yang khas ini dalam bahasa lokal disebut sebagai betang.
Selain rumahnya yang khas, suku Ot Danum juga terkenal karena keterampilan anyaman rotan, daun kelapa dan bambu. Suku ini juga masih mengikuti cara-cara nenek moyangnya.
Suku Dayak lainnya adalah Ma'anyan yang masih mempraktekkan semangat jiwa, ritual pertanian dan upacara kematian yang kompleks. Meskipun zaman sudah modern, suku Ma'anyan juga masih percaya kepada dukun untuk penyembuhan penyakit.
Dalam hierarki sosial suku Ma’anyan, kuburan merupakan simbol penting dan letaknya menentukan kedudukan seseorang.
Rentang kuburan mulia biasanya terletak di hulu sungai, kemudian terus berlanjut ke arah hilir yang diikuti kuburan tentara, kuburan masyarakat biasa, dan kuburan untuk budak. Kuburan untuk budak berada di tepi hilir sungai.
Untuk mengunjungi ketiga suku Dayak ini, Anda bisa ke Palangkaraya dengan menggunakan jasa penerbangan.
Sesampainya di Palangkaraya, Anda harus memesan paket perjalanan yang mencakup kunjungan ke sebuah desa Dayak. Beberapa paket akan menyertakan tinggal bersama mereka.(*/X-12)