"Kumpul-kumpul" dengan teman di malam tahun baru adalah waktu yang paling tepat untuk saling mengejar informasi satu sama lain sekaligus bersenang-senang. Secara umum, etiket saat acara "kumpul-kumpul" adalah bersikap menyenangkan, bersahabat, dan selalu berterima kasih kepada orang yang menyelenggarakan acara.
Tetapi, ada kalanya ketika Anda menghadiri acara "kumpul-kumpul", entah itu di pesta malam tahun baru, ulang tahun, pernikahan, atau acara kantor, bisa ada saat-saat yang canggung. Berikut saran untuk Anda dari Lara Shriftman, penulis Party Confidential: New Etiquette for Fabulous Entertaining:
1. Tidak kenal siapa pun
Berdiri sendiri dan tidak kenal siapa pun di tempat kumpul-kumpul memang sangat tidak menyenangkan. Lara menyarankan Anda untuk menggunakan status "datang sendiri" itu dengan sebaik-baiknya. Posisi terbaik adalah dekat meja minuman atau makanan. Umumnya para tamu yang datang sudah membawa teman atau pasangan, dan kemungkinan terbesar, mereka tidak akan membicarakan masalah serius saat acara kumpul-kumpul. Anda bisa membuka obrolan dengan menanyakan apakah mereka mengenal si empunya acara. Mulai dengan kesamaan hal yang Anda dan orang tersebut miliki, seperti teman yang sama, lalu perlahan masuk ke dalam percakapan yang landai sambil berkenalan jika orang tersebut berkenan.
Selanjutnya, Anda bisa menyebutkan sesuatu tentang pesta dan acara tersebut, seperti hari libur, dan lainnya. Pastikan Anda menanyakan pertanyaan terbuka, bukan tertutup yang hanya bisa dijawab ya dan tidak. Contoh: Untuk liburan kemarin, Anda pergi ke mana? atau, Saya suka baju kamu, cantik sekali, buat sendiri? Hal ini menandakan ketertarikan Anda dan mentransfer tanggung jawab meneruskan perbincangan kepada orang tersebut.
2. Terjebak dengan orang yang tak Anda suka
Saat Anda harus berdekatan dengan orang yang tak Anda suka, akan ada keinginan untuk menaruh gelas atau piring di meja, dan pergi sesegera mungkin. Tetapi hal itu kan terlalu kasar. Cara lain yang bisa Anda lakukan adalah minta izin mau pergi ke toilet, lalu pergilah benar-benar ke toilet, meski hanya untuk membenahi riasan sekilas. Atau jika toilet bukan alasan yang tepat, tunggu hingga perbincangan menjadi landai dan berjeda, minta izin dan katakan padanya, "Maaf, saya baru saja melihat tetangga/teman/rekan kerja, saya harus menyapa dia," katakan dengan nada hangat dan menyesal supaya ia tidak merasa tersinggung.
Namun, jika Anda terpaksa berdekatan dengan orang penting, seperti bos Anda, cobalah kenalkan ia dengan orang yang Anda kenal, temani mereka sebentar, agar mereka terlibat perbincangan, lalu permisi pergi.
3. Bertemu orang yang Anda ingin kenal
Ajang kumpul-kumpul memang bisa jadi kesempatan tepat untuk menjalin jejaring. Tetapi upaya yang terburu-buru bisa menjadi bumerang buat Anda. Jika orang yang ingin Anda kenal itu sedang berada dalam sebuah grup, cobalah ikut berkerumun, tetapi upayakan jangan mengganggu. Jika Anda tak yakin bagaimana cara Anda supaya bisa ikut serta dalam perbincangan itu, katakan sesuatu kepada orang yang ada di grup itu. Suatu saat, grup itu akan terpecah sedikit demi sedikit, dan itu akan menjadi waktu yang tepat untuk Anda berkenalan.
Terlalu malu-malu untuk berkenalan? Minta tolong orang yang Anda kenal untuk mengenalkan Anda. Dengan dikenalkan, status Anda dari "orang asing" menjadi "temannya teman", yang akan membantu meningkatkan impresi awal. Setelah saling berkenalan, jelaskan mengapa Anda mau berkenalan dengannya. Misal, "Saya kagum dengan prestasi Anda di kantor", atau lainnya, lalu ungkapkan hal-hal spesifik tentangnya. Tetapi jangan masuk terlalu pribadi atau seakan terlalu ingin tahu, karena ia bisa takut, nanti Anda dikira penguntit.
Namun, jika Anda memiliki agenda tertentu, seperti ingin masuk ke perusahaan tempatnya bekerja, jangan langsung utarakan di pertemuan awal, karena bisa membuatnya kesal. Yang bisa Anda lakukan adalah ciptakan kondisi percakapan yang cukup menarik, lalu katakan bahwa Anda ingin melanjutkan perbincangan itu di lain waktu, apakah ia juga ingin, lalu mulai bertukar kartu nama dan nomor kontak. Lalu, permisi dan tinggalkan ia, agar ia tak merasa Anda memonopoli waktunya.
4. Ada yang melontarkan lelucon yang menyakitkan
Kebanyakan orang akan merasa ajang "kumpul-kumpul" sebagai tempat untuk bersenang-senang dan bersantai. Sayangnya, suka ada yang salah mengartikan "santai" itu, sehingga bisa mengarah ke hal-hal yang kurang tepat, seperti candaan yang salah sasaran. Jika saat kumpul-kumpul itu salah seorang teman mengutarakan hal yang berbau SARA, dalam diri Anda mungkin merasa ingin membalasnya, tetapi jangan lakukan itu. Ketimbang menimbulkan perhatian, jika candaan itu diarahkan kepada Anda, ambil napas dalam-dalam, lalu permisi ke toilet. Upayakan untuk tidak menjadikan momen itu canggung, karena bisa membuat si penyelenggara acara juga tamu yang lain merasa tidak enak.
Jika Anda mendengar hal itu ditujukan kepada teman atau orang lain, cobalah mengubah pembicaraan dengan memuji makanan, atau alihkan perhatian dan pusatkan perhatian kepada acara atau si penyelenggara acara. Jika Anda memang harus mengatakan sesuatu kepada yang membuat onar, katakan nanti, saling berhadapan, empat mata. Lakukan pendekatan tanpa membuat keributan, seperti, "Saya sakit hati saat kamu mengatakan hal tadi, dan saya cuma ingin kamu tahu itu." Jangan biarkan 1 komentar merusak hari Anda. Tenangkan diri, ambil aspek positif dari malam itu, seperti kesempatan untuk terhubung dengan teman-teman.
Ingat, ajang "kumpul-kumpul" seharusnya membuat Anda merasa bahagia dan senang, jadi, nikmati waktu Anda untuk bisa bersosialisasi.