Daripada digunakan untuk mengambil gambar teman atau artis tenar, telepon genggam bisa digunakan untuk hal yang lebih penting. Di California kamera telepon genggam, dengan filter lensa khusus, digunakan untuk mengukur seberapa parah polusi udara di sekitar rumah dan tempat kerja.
"Kami tidak butuh ponsel sangat canggih karena kami hanya butuh ponsel yang bisa kirim email atau MMS ke sistem kami," Martin Lukac, salah satu penemu dari organisasi nonprofit Nexleaf Analytics.
Cara kerjanya, ponsel akan mengirim foto udara di sebuah lingkungan melalui surat elektronik ke sebuah database online. Pemilik ponsel akan mendapat balasan berupa informasi mengenai ketebalan polusi, terutama sisa pembakaran tak sempurna (black carbon). Informasi ini juga berisi seberapa parah seseorang terpapar polusi udara ini.
Polusi jenis ini memiliki peran dalam perubahan cuaca. Selain itu, juga menimbulkan gangguan pernafasan dan fungsi paru-paru yang serius. Dilansir dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), polusi black carbon bertanggung jawab atas kematian 1,5 juta orang per tahun.
Jika Nexleaf mendapat bantuan dana, warga California bisa memulai menelusuri polusi ini di sekitar pemberhentian bus, pusat komunitas, dan sekolah, seperti dikutip dari LiveScience.
Filter kamera dari Nexleaf tersebut sudah dikirim ke India. Di sana, alat ini akan membantu upaya yang didukung PBB, disebut Proyek Surya, memantau tingkat jelaga hitam dari kompor memasak. Filter ini dibagikan kepada 500 rumah tangga.