Tak ada orang yang dilahirkan untuk menjadi CEO, atau presiden direktur sebuah perusahaan berskala nasional. Yang ada adalah orang yang belajar dan bekerja keras untuk menempati posisi tersebut. Tidak mudah bagi kaum perempuan untuk meraih jabatan dan gaji yang tinggi, namun mereka yang berhasil adalah yang punya trik-trik khusus untuk mencapainya. Anda ingin tahu bagaimana mencapai posisi ini dan mempertahankannya?
1. Pastikan pasangan selalu berkomitmen pada Anda, dan kesuksesan Anda
Angela Ahrendts, CEO Burberry dan ibu tiga anak, mengatakan, "Kesuksesan saya tak pernah terjadi dengan cara seperti ini jika Gregg tidak bersedia mengambil beberapa peluang yang hebat." Sang suami rela menjual bisnis kontraktornya di New York, dan pindah ke pinggiran kota London untuk menjadi ayah rumah tangga.
Angela Ahrendts, CEO Burberry dan ibu tiga anak, mengatakan, "Kesuksesan saya tak pernah terjadi dengan cara seperti ini jika Gregg tidak bersedia mengambil beberapa peluang yang hebat." Sang suami rela menjual bisnis kontraktornya di New York, dan pindah ke pinggiran kota London untuk menjadi ayah rumah tangga.
2. Jadilah diri sendiri
Indra Nooyi, CEO PepsiCo berdarah India, adalah salah satu perempuan CEO dengan gaji tertinggi. Saat menghadiri wawancara kerjanya yang pertama, ia tetap pede mengenakan pakaian sari. Sampai saat ini, peraih urutan pertama Most Powerful Woman in Business untuk tahun 2009 dan 2010 (versi majalah Forbes) ini masih sering memakai kain sari untuk menghadiri acara-acara korporat.
3. Nama Anda adalah brand, jagalah dengan seluruh hidup Anda!
Begitu Anda mendapat kepercayaan untuk memegang jabatan atau posisi tertentu, selalu jaga nama baik Anda. "Saya sangat berhati-hati dengan brand itu sendiri. Mangkuk yang bertuliskan nama saya, sayalah yang mendesainnya," tutur Rachael Ray, chef berpenghasilan 18 juta dollar setahun (majalah Forbes, Juni 2008).
4. Tak usah buang-buang energi melawan musuh
Persaingan di dunia kerja sangat keras. Bila tidak mampu bersaing, "pemain" lama akan cepat digantikan oleh wajah-wajah baru. Tak jarang, orang akan dijatuhkan oleh karena politik kantor ataupun sekadar rasa tak suka. Di dunia hiburan pun situasinya tak jauh berbeda. "Saya tak bisa berharap semua orang menyukai apapun yang saya lakukan," ujar Beyonce Knowles.
Indra Nooyi, CEO PepsiCo berdarah India, adalah salah satu perempuan CEO dengan gaji tertinggi. Saat menghadiri wawancara kerjanya yang pertama, ia tetap pede mengenakan pakaian sari. Sampai saat ini, peraih urutan pertama Most Powerful Woman in Business untuk tahun 2009 dan 2010 (versi majalah Forbes) ini masih sering memakai kain sari untuk menghadiri acara-acara korporat.
3. Nama Anda adalah brand, jagalah dengan seluruh hidup Anda!
Begitu Anda mendapat kepercayaan untuk memegang jabatan atau posisi tertentu, selalu jaga nama baik Anda. "Saya sangat berhati-hati dengan brand itu sendiri. Mangkuk yang bertuliskan nama saya, sayalah yang mendesainnya," tutur Rachael Ray, chef berpenghasilan 18 juta dollar setahun (majalah Forbes, Juni 2008).
4. Tak usah buang-buang energi melawan musuh
Persaingan di dunia kerja sangat keras. Bila tidak mampu bersaing, "pemain" lama akan cepat digantikan oleh wajah-wajah baru. Tak jarang, orang akan dijatuhkan oleh karena politik kantor ataupun sekadar rasa tak suka. Di dunia hiburan pun situasinya tak jauh berbeda. "Saya tak bisa berharap semua orang menyukai apapun yang saya lakukan," ujar Beyonce Knowles.
5. Tidak menyimpan rasa bersalah
Ibu bekerja umumnya merasa bersalah saat harus meninggalkan anak di rumah. Menurut Andrea Jung, Chairman dan CEO Avon Cosmetics, sikap ini harus ditinggalkan. "Dulu saya sering merasa bersalah. Kalau sedang bersama anak, saya merasa bersalah dengan kantor, dan jika saya di kantor, saya merasa bersalah dengan anak-anak. Tapi itu dulu. Saya belajar bahwa sebagai ibu bekerja kita tidak bisa melakukan semuanya, dan yang pasti tidak dalam satu hari. Anda bisa menemukan keseimbangan."
Ibu bekerja umumnya merasa bersalah saat harus meninggalkan anak di rumah. Menurut Andrea Jung, Chairman dan CEO Avon Cosmetics, sikap ini harus ditinggalkan. "Dulu saya sering merasa bersalah. Kalau sedang bersama anak, saya merasa bersalah dengan kantor, dan jika saya di kantor, saya merasa bersalah dengan anak-anak. Tapi itu dulu. Saya belajar bahwa sebagai ibu bekerja kita tidak bisa melakukan semuanya, dan yang pasti tidak dalam satu hari. Anda bisa menemukan keseimbangan."