Kumbang Paederus sp ini disebut tomcat karena bentuk badannya mirip pesawat tempur Tomcat F-14. Serangga ini dianggap berbahaya karena dapat mengakibatkan iritasi pada kulit, yang akan menimbulkan reaksi gatal dan rasa terbakar. Apa langkah yang harus dilakukan jika dihinggapi tomcat?
Tomcat berkembang biak di habitat yang lembab seperti daun busuk basah dan tanah. Tomcat dewasa berpindah dari habitatnya dengan berjalan di permukaan tanah atau melalui batang tanaman. Pada malam hari ia terbang dan berjalan karena tertarik dengan cahaya lampu, sehingga secara tidak sengaja bersentuhan dengan manusia.
Serangga ini tidak menggigit atau menyengat, tapi secara tidak sengaja tersapu atau tergaruk tangan sehingga tubuhnya hancur di atas kulit manusia. Ketika itu ia mengeluarkan cairan hemolimfe yang berisi paederin (C25H45O9N), zat kimia iritan kuat, yang akan menimbulkan reaksi gatal dan rasa terbakar.
Kulit yang terkena (biasanya daerah kulit yang terbuka) dalam waktu singkat akan terasa panas. Setelah 24-48 jam muncul gelembung pada kulit dan timbul kemerahan yang menyerupai luka akibat air panas atau luka bakar.
"Setelah kena sengat tomcat, segera cuci daerah tersebut dengan air mengalir dan sabun. Yang paling penting jangan digaruk, sebab kondisi tangan atau kuku yang kotor akan membuat luka semakin parah," ujar Sarjono, staf Subdirektorat Pengendalian Vektor Kementerian Kesehatan RI kepada detikHealth dalam acara puncak peringatan Hari Malaria Sedunia di Balai Kartini, Jl. Gatot Subroto Kav 37, Jakarta, Kamis (25/4/2013).
Sarjono melanjutkan, setelah dicuci dengan air mengalir, berikan krim kortikosteroid yang bisa diberikan oleh dokter untuk luka iritasi kulit. Apabila sudah timbul lesi seperti luka bakar, segera kompres kulit dengan cairan antiseptik dingin. Kemudian jika lesi sudah pecah, dapat diberi krim antibiotik ringan.
"Perlu diingat juga untuk tidak memberikan balsam atau bedak pada luka tersebut, apalagi sampai digaruk," lanjut Sarjono.
Serangga tomcat tubuhnya memanjang, terbagi menjadi 3 yaitu kepala, dada, dan perut dengan warna dasar cokelat muda. Kakinya terdiri atas 3 pasang dan tidak berkuku. Bila kondisi terancam, ia akan menaikkan bagian perut sehingga tampak seperti kalajengking.
"Jika dihinggapi serangga ini, jangan dipencet. Ini agar racun di dalam tubuhnya tidak mengenai kulit. Singkirkan dengan hati-hati, misalnya dengan meniup atau menggunakan kertas," ungkap Sarjono.
ngeri sekali racunnya
BalasHapusmakasih tipst nya gan
BalasHapus