Di antara orang dewasa dengan gangguan mental, tingkat merokok paling tinggi terutama pada kalangan dewasa muda, rakyat dalam kategori miskin atau dengan tingkat pendidikan rendah.
Direktur CDC Dr Thomas Frieden menyatakan:"Perokok dengan gangguan mental sama seperti perokok lain, ingin berhenti dan bisa berhenti. Sehingga penting untuk membuka akses bagi mereka yang ingin berhenti merokok," ujarnya kepada MSNBC.
Studi yang diterbitkan dalam laporan tahunan CDC Vital Signs menemukan, dalam sebulan rata-rata orang dewasa dengan gangguan mental, merokok lebih banyak dibandingkan perokok dewasa tanpa gangguan mental. Mereka juga lebih sulit untuk menghentikan kebiasaan merokok ini.
Laporan ini didasarkan pada survei penggunaan obat terlarang oleh lembaga penelitian SAMHSA pada 2009-2011. Dalam laporan tersebut, gangguan mental didefinisikan sebagai gangguan perilaku atau emosional.
"Diperlukan upaya khusus untuk meningkatkan kesadaran tentang beban merokok di kalangan orang-orang dengan gangguan mental untuk menghentikan kebiasaan merokok," papar manajer SAMHSA Pamela Hyde.