|
Headlines News :
Home » , » Sejarah Gang Dolly Di Surabaya

Sejarah Gang Dolly Di Surabaya

Written By. Admin on 25 Februari 2013 | 09.00

Sejarah Gang Dolly Di Surabaya

Sejarah Gang Dolly Di Surabaya - Lokasi dan tempat wisata seks di Surabaya. Nah, buat yang demen wisata seks ada baiknya anda membaca artikel ini terlebih dahulu. Tau gak sich kalau Indonesia salah satu tempat prostitusi terbesar di Asia Tenggara?...

Berbicara tentang surabaya, Tak lepas dari image gang dolly. Konon, gang dolly lebih terkenal ketimbang surabaya. Waktu di BALI , ada orang ASIA dan BRASIL yang lebih tahu DOLLY ketimbang SURABAYA!! Hebat banget nama ini.


Menurut sejarah,Gang Dolly berdiri sejak jaman penjajahan BELANDA. Saya sendiri kurang mengetahui sejak kapan gang dolly berdiri.Gang Dolly didirikan oleh TANTE DOLLY yang ASLI keturunan BELANDA, turunan Tante dolly masih ada hingga kini , tapi ga ada yang ngurusin gang dolly lagi. Sebagai pencetus dan pendiri dolly, tante dolly terbilang sukses. Buktinya , dolly adalah salah satu prostitusi terbesar di asia tenggara mengalahkan Phat Pong di Bangkok, Thailand dan Geylang di Singapura, gila kan?.
Kawasan Dolly berada di tengah kota, berbaur dengan pemukiman penduduk yang padat, di kawasan Putat, Surabaya. Di sana, tak hanya terdengar derungan suara mesin kendaraan yang lewat, tetapi juga ada desahan napas para kupu-kupu malam yang terdengar sayup-sayup di balik kamar sempit.
Kompleks lokalisasi Dolly menjadi sumber rezeki bagi banyak pihak. Bukan hanya PSK, tetapi juga pemilik warung, penjaja rokok, tukang parkir, tukang becak dan lain-lain. Di sana juga terdengar sayup-sayup seorang anak sedang melantunkan ayat-ayat suci, dan kalimat-kalimat bijak di tengah-tengah majelis pendidikan. Kompleks banget kegiatan disini.

Pernah terlintas Dolly dimasukkan icon wisata bagi kota surabaya!!. Hahaha. pingin ketawa jadinya, terjadi kontroversi untuk memasukkan Gang Dolly sebagai salah satu daerah tujuan wisata Surabaya bagi wisatawan mancanegara.

Pihak Pemkot surabaya jelas mikir 20003 kali kalau membuang atau menutup dolly layaknya KRAMAT GANTUNG di JAKARTA, SARITEM di BANDUNG. Kenapa? penghasilan perbulan dari dolly mencapai 34 milyar rupiah!! Bukan HOAX, tapi itulah fakta yang aku dapatkan dari teman yang kerja di pemkot, hebat kan.


Nah, itulah Sejarah Gang Dolly Di Surabaya semoga menambah wawasan anda.
{[['']]}

Artikel Terkait...

Comments
0 Comments

0 komentar:

Translate

Pages on Facebook & Twitter

   
 
Template Design by Creating Website Published by Mas Template
Modify by Yunieka - All Rights Reserved