Drummer Mike Portnoy dari band metal progresif Dream Theater telah mengeluarkan sebuah pengumuman mengejutkan Rabu (08/09) kemarin. Dia mundur dari band legendaris tersebut. Apa yang sebenarnya terjadi?
"Aku akan menulis sesuatu yang tak pernah aku bayangkan akan kutulis. Setelah 25 tahun, aku memutuskan untuk meninggalkan Dream Theater, band yang kudirikan, kujalankan, dan amat kucintai selama seperempat abad ini," tulisnya.
"Pasti banyak orang yang amat terkejut mendengarnya, dan mungkin juga akan banyak yang salah mengerti. Namun percayalah, ini bukan keputusan yang terburu-buru. Ini adalah sesuatu yang terus berkecamuk dalam diriku selama setahun ini," lanjutnya.
"Setelah mendapatkan pengalaman yang mengagumkan bersama Hail!, Transatlantic, dan Avenged Sevenfold tahun ini, sedihnya, aku akhirnya menyimpulkan jika aku mendapatkan hubungan pribadi yang lebih menyenangkan dan lebih baik dalam proyek-proyek itu daripada di Dream Theater saat ini."
"Tolong jangan salah mengartikan kata-kataku. Aku amat mencintai personel Dream Theater dan punya sejarah pertemanan dan ikatan yang panjang dan dalam dengan mereka. Aku cuma merasa benar-benar butuh break sebentar."
"Dream Theater akan selalu menjadi kesayanganku. Dan aku sudah membesarkannya setiap hari dan setiap saat sejak aku bangkit lagi pada 1985. 24 jam sehari, 7 hari seminggu, 365 hari dalam setahun. Aku tak pernah beristirahat dari tanggung jawab Dream Theater. Bekerja overtime dan lebih banyak daripada yang orang bayangkan untuk sebuah band."
"Tapi aku akhirnya menyimpulkan jika mesin Dream Theater mulai membakarku, dan aku benar-benar butuh break dari band ini untuk menyelamatkan hubunganku dengan para personel yang lain dan mempertahankan jiwa Dream Theater yang selalu lapar dan menginspirasi."
"Kami telah berada dalam rantai tak terputuskan, menulis lagu, merekamnya, tur, menulis lagu, merekamnya, tur, selama hampir 20 tahun. Dan saat beberapa bulan terpisah dan tahun-tahun yang kami lewatkan dengan saling membantu itu, aku sejujurnya berharap band ini juga setuju denganku untuk 'hiatus' sebentar demi mengisi baterai kita dan 'menyelamatkan diri kita sendiri'."
"Sedihnya, saat membicarakan hal ini, mereka kukuh dan tidak merasakan hal yang sama denganku dan memutuskan untuk terus berjalan tanpaku. Aku bahkan menawarkan beberapa kerjaan sampingan pada 2011 berbeda dengan keinginan semulaku, namun sepertinya itu juga tak bisa dilakukan."
"Meski aku merasa sangat sedih dan terluka hanya dengan memikirkan nama Dream Theater tanpa Mike Portnoy (ayahku yang menamai band ini!), aku tidak mau menghalangi langkah mereka. Jadi aku memutuskan untuk mengorbankan diriku sendiri dan meninggalkan band ini agar mereka bisa melanjutkan keinginan mereka."
"Anehnya, aku baru saja membaca sebuah wawancara yang baru saja aku lakukan. Aku ditanya tentang masa depan Dream Theater dan aku menjawab soal 'teruslah mengikuti kata hatimu dan jujurlah pada dirimu sendiri.' Sedih sekali, aku harus berkata saat ini, hatiku tidaklah bersama Dream Theater. Dan aku akan 'mengikuti langkah ini,' dan aku berarti akan membohongi diriku sendiri jika aku tetap bertahan hanya demi tanggung jawab tanpa break yang aku butuhkan."
"Aku berharap yang terbaik untuk personel yang lain dan aku harap musik dan nama yang kita ciptakan bersama bisa dinikmati oleh penggemar bertahun-tahun mendatang. Aku bangga atas setiap album yang kita buat, setiap lagu yang kita tulis, dan setiap pertunjukan yang kita lakukan."
"Aku minta maaf pada semua penggemar Dream Theater yang kecewa di seluruh dunia. Aku sudah mencoba untuk menyelamatkan situasi ini dan memperbaikinya. Jujur, aku cuma ingin break (bukan perpisahan), tapi kebahagiaan tidak bisa dipaksakan, hal itu harus datang dari dalam hati."
"Dan kalian para penggemar Dream Theater, adalah penggemar terbaik di dunia. Dan seperti yang kalian tahu, aku akan selalu berbuat yang terbaik untuk kalian dan aku harap kalian akan tetap bersamaku dalam perjalanan musikku di masa depan, ke mana pun waktu akan membawaku," pungkas Mike dalam tulisannya yang di-posting di halaman Facebook miliknya ini.
sumber
"Aku akan menulis sesuatu yang tak pernah aku bayangkan akan kutulis. Setelah 25 tahun, aku memutuskan untuk meninggalkan Dream Theater, band yang kudirikan, kujalankan, dan amat kucintai selama seperempat abad ini," tulisnya.
"Pasti banyak orang yang amat terkejut mendengarnya, dan mungkin juga akan banyak yang salah mengerti. Namun percayalah, ini bukan keputusan yang terburu-buru. Ini adalah sesuatu yang terus berkecamuk dalam diriku selama setahun ini," lanjutnya.
"Setelah mendapatkan pengalaman yang mengagumkan bersama Hail!, Transatlantic, dan Avenged Sevenfold tahun ini, sedihnya, aku akhirnya menyimpulkan jika aku mendapatkan hubungan pribadi yang lebih menyenangkan dan lebih baik dalam proyek-proyek itu daripada di Dream Theater saat ini."
"Tolong jangan salah mengartikan kata-kataku. Aku amat mencintai personel Dream Theater dan punya sejarah pertemanan dan ikatan yang panjang dan dalam dengan mereka. Aku cuma merasa benar-benar butuh break sebentar."
"Dream Theater akan selalu menjadi kesayanganku. Dan aku sudah membesarkannya setiap hari dan setiap saat sejak aku bangkit lagi pada 1985. 24 jam sehari, 7 hari seminggu, 365 hari dalam setahun. Aku tak pernah beristirahat dari tanggung jawab Dream Theater. Bekerja overtime dan lebih banyak daripada yang orang bayangkan untuk sebuah band."
"Tapi aku akhirnya menyimpulkan jika mesin Dream Theater mulai membakarku, dan aku benar-benar butuh break dari band ini untuk menyelamatkan hubunganku dengan para personel yang lain dan mempertahankan jiwa Dream Theater yang selalu lapar dan menginspirasi."
"Kami telah berada dalam rantai tak terputuskan, menulis lagu, merekamnya, tur, menulis lagu, merekamnya, tur, selama hampir 20 tahun. Dan saat beberapa bulan terpisah dan tahun-tahun yang kami lewatkan dengan saling membantu itu, aku sejujurnya berharap band ini juga setuju denganku untuk 'hiatus' sebentar demi mengisi baterai kita dan 'menyelamatkan diri kita sendiri'."
"Sedihnya, saat membicarakan hal ini, mereka kukuh dan tidak merasakan hal yang sama denganku dan memutuskan untuk terus berjalan tanpaku. Aku bahkan menawarkan beberapa kerjaan sampingan pada 2011 berbeda dengan keinginan semulaku, namun sepertinya itu juga tak bisa dilakukan."
"Meski aku merasa sangat sedih dan terluka hanya dengan memikirkan nama Dream Theater tanpa Mike Portnoy (ayahku yang menamai band ini!), aku tidak mau menghalangi langkah mereka. Jadi aku memutuskan untuk mengorbankan diriku sendiri dan meninggalkan band ini agar mereka bisa melanjutkan keinginan mereka."
"Anehnya, aku baru saja membaca sebuah wawancara yang baru saja aku lakukan. Aku ditanya tentang masa depan Dream Theater dan aku menjawab soal 'teruslah mengikuti kata hatimu dan jujurlah pada dirimu sendiri.' Sedih sekali, aku harus berkata saat ini, hatiku tidaklah bersama Dream Theater. Dan aku akan 'mengikuti langkah ini,' dan aku berarti akan membohongi diriku sendiri jika aku tetap bertahan hanya demi tanggung jawab tanpa break yang aku butuhkan."
"Aku berharap yang terbaik untuk personel yang lain dan aku harap musik dan nama yang kita ciptakan bersama bisa dinikmati oleh penggemar bertahun-tahun mendatang. Aku bangga atas setiap album yang kita buat, setiap lagu yang kita tulis, dan setiap pertunjukan yang kita lakukan."
"Aku minta maaf pada semua penggemar Dream Theater yang kecewa di seluruh dunia. Aku sudah mencoba untuk menyelamatkan situasi ini dan memperbaikinya. Jujur, aku cuma ingin break (bukan perpisahan), tapi kebahagiaan tidak bisa dipaksakan, hal itu harus datang dari dalam hati."
"Dan kalian para penggemar Dream Theater, adalah penggemar terbaik di dunia. Dan seperti yang kalian tahu, aku akan selalu berbuat yang terbaik untuk kalian dan aku harap kalian akan tetap bersamaku dalam perjalanan musikku di masa depan, ke mana pun waktu akan membawaku," pungkas Mike dalam tulisannya yang di-posting di halaman Facebook miliknya ini.
sumber