VeHealth - Label seringkali menjadi pertimbangan konsumen yang sadar kesehatan sebelum membeli produk makanan atau minuman. Tetapi label tak banyak membantu, sebab banyak produsen yang melakukan penipuan label.
Sebuah lembaga nirlaba yang mengawasi penipuan makanan di AS, US Pharmacopeial Convention (USP), menemukan peningkatan jumlah bahan palsu dalam produk yang populer di AS seperti minyak zaitun dan jus buah. "Label produk makanan tidak selalu menampilkan apa yang sebenarnya ada di dalamnya," ujar Markus Lipp, direktur senior Food Standart kepada ABC News.
Dalam laporan terbaru yang dirilis, USP memperingatkan konsumen, bahwa penipuan makanan di AS meningkat 60 persen selama 2012. Lipp menyatakan, ada minuman jus delima yang menyatakan mengandung ekstrak delima. Padahal uji lab menemukan tak ada kandungan jus delima asli sama sekali dalam minuman. Menurut USP, jenis produk yang paling mudah dipalsukan berupa cairan seperti minyak zaitun dan jus buah.
-Minyak zaitun seringkali dicairkan dengan minyak zaitun berkualitas lebih rendah atau minyak lain yang lebih murah.
-Jus lemon dan buah lainnya dicairkan dengan air dan gula.
-Teh dicairkan dengan makanan berwarna sama seperti rumput dan daun pakis.
-Rempah-rempah seperti paprika atau kunyit dicampur dengan pewarna makanan berbahaya untuk meniru warnanya
-Produk susu, madu, kopi dan sirup juga terdaftar sebagai produk yang sering dicampur dengan bahan pewarna lain.
Liga Konsumen AS yang menguji jus lemon tahun lalu menemukan fakta senada. Tes laboratorium menemukan empat produk berbeda dan berlabel 100 persen jus lemon ternyata memiliki kandungan yang jauh dari jus murni.
"Salah satu produk memiliki 10 persen jus lemon. Ada yang 15 persen, 25 persen dan 35 persen," ujar Direktur Eksekutif Liga Konsumen Nasional Sally Greenberg. "Tapi semua produk menulis dalam labelnya mengandung 100 persen jus lemon."
Greenberg menjelaskan, ada beberapa hal yang bisa menjadi panduan bagi konsumen dalam memilih makanan. Dia menjelaskan, jika botol zaitun berwarna gelap, perhatikan apakah ada tanggal panen.
Sementara untuk produk lain seperti jus atau madu, lebih sulit untuk membedakan. Sarannya, "Jika harganya terlalu murah, kemungkinannya itu adalah produk yang isinya mengandung bahan palsu dan tak sesuai label."