Halo readers, mungkin diantara kalian ada yang sudah menunggu – nunggu posisi 5 besar dalam daftar 10 Film Horror Nasional Terseram dalam 1 Dekade versi saya. Kalau memang belum membaca silakan membuka “10 Film Horror Nasional Terseram dalam 1 Dekade ”. Disana anda bisa membaca posisi 10 – 6 daftar film horror terseram versi saya, ada: Mati Suri, Kesurupan, Hantu, Hantu Rumah Ampera, dan Tusuk Jelangkung. Penasaran dengan posisi 5 sampai sang juara? Mari kita lihat daftar selanjutnya dalam 10 Film Horror Nasional Terseram dalam 1 Dekade (Part2).
5. Kuntilanak (2006)
Sutradara: Rizal Mantovani | Pemain: Julie Estelle, Evan Sanders, Ibnu Jamil & Ratu Felisha | Produksi: MVP Pictures
Sinopsis:
Film horror terlaris tahun 2006 ini berkisah tentang Samantha (Julie Estelle) yang terpaksa pindah ke rumah kost yang menyeramkan milik keluarga Mangkudjiwo karena tidak kuat tinggal bersama ayah tirinya yang mesum. Sam tidak menaruh curiga pada tempat kost-nya walaupun orang – orang sekitar percaya bahwa ada Kuntilanak yang bersarang di sebuah pohon besar di depan gedung kost milik keluarga Mangkudjiwo tersebut. Saat berbincang – bincang soal Kuntilanak bersama penjaga Kost, Bu Yanti, Sam malah dinyanyikan tembang Durmo yang konon bisa memanggil Kuntilanak. Setelah peristiwa itu banyak hal aneh yang terjadi pada Sam dan disekitar lingkungan kost Mangkudjiwo. Ternyata Sam memiliki wangsit untuk memanggil Kuntilanak dan takdir itulah yang membawa Sam ke tempat tersebut.
Film horror terlaris tahun 2006 ini berkisah tentang Samantha (Julie Estelle) yang terpaksa pindah ke rumah kost yang menyeramkan milik keluarga Mangkudjiwo karena tidak kuat tinggal bersama ayah tirinya yang mesum. Sam tidak menaruh curiga pada tempat kost-nya walaupun orang – orang sekitar percaya bahwa ada Kuntilanak yang bersarang di sebuah pohon besar di depan gedung kost milik keluarga Mangkudjiwo tersebut. Saat berbincang – bincang soal Kuntilanak bersama penjaga Kost, Bu Yanti, Sam malah dinyanyikan tembang Durmo yang konon bisa memanggil Kuntilanak. Setelah peristiwa itu banyak hal aneh yang terjadi pada Sam dan disekitar lingkungan kost Mangkudjiwo. Ternyata Sam memiliki wangsit untuk memanggil Kuntilanak dan takdir itulah yang membawa Sam ke tempat tersebut.
Scary Moment:
Sebenarnya penampakan Kuntilanaknya tidak ada seram – seramnya sama sekali tetapi yang membuat bulu kuduk berdiri adalah adegan Sam yang digoda oleh teman kostnya yang mesum, Sam yang marah tiba – tiba kesurupan dan menyanyikan tembang durmo. Ketika Sam menyanyikan bait, “Jin Setan Kang Tak Utusi” Sorot mata Sam (Julie Estelle) yang tajam dan dingin ditambah kekuatan magis dalam tembang Durmo-lah yang membuat ketakutan tersendiri bagi saya. Adegan ini terbukti memenangkan Best Scary Scene di MTV Indonesia Movie Awards (MIMA) 2007 dan menurut saya Kuntilanak ini juga sekuelnya merupakan Masterpiece dari Rizal Mantovani.
Sebenarnya penampakan Kuntilanaknya tidak ada seram – seramnya sama sekali tetapi yang membuat bulu kuduk berdiri adalah adegan Sam yang digoda oleh teman kostnya yang mesum, Sam yang marah tiba – tiba kesurupan dan menyanyikan tembang durmo. Ketika Sam menyanyikan bait, “Jin Setan Kang Tak Utusi” Sorot mata Sam (Julie Estelle) yang tajam dan dingin ditambah kekuatan magis dalam tembang Durmo-lah yang membuat ketakutan tersendiri bagi saya. Adegan ini terbukti memenangkan Best Scary Scene di MTV Indonesia Movie Awards (MIMA) 2007 dan menurut saya Kuntilanak ini juga sekuelnya merupakan Masterpiece dari Rizal Mantovani.
Lihat Trailernya Disini:
***
4. Legenda Sundel Bolong (2007)
Sutradara: Hanung Bramantyo | Pemain: Jian Batari Anwar, Tio Pakusadewo, Uli Auliani, & Baim | Produksi: Rapi Film
Sinopsis:
Film Legenda Sundel Bolong ini adalah remake dari film Suzzanna berjudul Sundel Bolong (1981) dengan sedikit perombak disana – sini. Bercerita tentang Imah (Jian Batari) seorang mantan penari ronggeng yang menikah dengan Sarpa (Baim) dan ingin memulai hidup baru. Sarpa bekerja di kebun teh milik Danapati (Tio Pakusadewo). Melihat kemolekan tubuh Imah, Danapati berniat busuk untuk mengutus Sarpa ke luar kota dan memperkosa Imah. Akhirnya Danapati berhasil mendapatkan tubuh Imah. Sejak kejadian tersebut Imah menghilang lalu tiba – tiba kembali di rumah saat Sarpa pulang. Disaat yang sama warga desa Sindangsari dan Banjar diresahkan penemuan mayat – mayat yang bolong punggungnya.
Film Legenda Sundel Bolong ini adalah remake dari film Suzzanna berjudul Sundel Bolong (1981) dengan sedikit perombak disana – sini. Bercerita tentang Imah (Jian Batari) seorang mantan penari ronggeng yang menikah dengan Sarpa (Baim) dan ingin memulai hidup baru. Sarpa bekerja di kebun teh milik Danapati (Tio Pakusadewo). Melihat kemolekan tubuh Imah, Danapati berniat busuk untuk mengutus Sarpa ke luar kota dan memperkosa Imah. Akhirnya Danapati berhasil mendapatkan tubuh Imah. Sejak kejadian tersebut Imah menghilang lalu tiba – tiba kembali di rumah saat Sarpa pulang. Disaat yang sama warga desa Sindangsari dan Banjar diresahkan penemuan mayat – mayat yang bolong punggungnya.
Scary Moment:
Adegan Kepala Desa yang menelusuri jalan setapak lalu saat berbalik arah tiba – tiba ada yang memanggilnya lalu terdengar musik tradisional sunda. Ditengah pepohonan bambu dan gelapnya malam ada sesosok wanita yang menari ronggeng dengan selendangnya lalu memperlihatkan punggungnya yang bolong lengkap dengan rangkaian tulang belakangnya. Selanjutnya setiap penampakan si Sundel Bolong Imah ini cukup membuat merinding dengan ekspresi yang pas dari Jian Batari.
Adegan Kepala Desa yang menelusuri jalan setapak lalu saat berbalik arah tiba – tiba ada yang memanggilnya lalu terdengar musik tradisional sunda. Ditengah pepohonan bambu dan gelapnya malam ada sesosok wanita yang menari ronggeng dengan selendangnya lalu memperlihatkan punggungnya yang bolong lengkap dengan rangkaian tulang belakangnya. Selanjutnya setiap penampakan si Sundel Bolong Imah ini cukup membuat merinding dengan ekspresi yang pas dari Jian Batari.
Lihat Trailernya Disini:
3. Titisan Naya dalam Takut (Faces of Fear) (2008)
Sutradara: Riri Riza | Pemain: Dinna Olivia, Dewi Irawan, & Junior Liem | Produksi: Miles Films & Komodo Films
Sinopsis:
Titisan Naya dalah salah satu film pendek yang ada dalam rangkaian antologi film Takut (Faces of Fear). Film ini berada di segmen dua dan disutradarai oleh Riri Riza dan diproduseri oleh Mira Lesmana. Naya (Dinna Olivia) adalah seorang anak gadis keturunan Jawa namun bersifat independen khas wanita metropolitan yang jauh dari pemikiran – pemikiran kuno. Suatu hari sang Ibu (Dewi Irawan) mengajak Naya ke rumah saudaranya untuk mengikuti upacara pemandian keris. Bukannya ikut dalam upacara tersebut, Naya malah asik menggoda sepupunya Leo (Junior Liem). Leo sebenarnya sudah memperingatkan Naya tapi Naya tak peduli dan ingin bercumbu dengan Leo, disaat itulah bala datang pada Naya.
Titisan Naya dalah salah satu film pendek yang ada dalam rangkaian antologi film Takut (Faces of Fear). Film ini berada di segmen dua dan disutradarai oleh Riri Riza dan diproduseri oleh Mira Lesmana. Naya (Dinna Olivia) adalah seorang anak gadis keturunan Jawa namun bersifat independen khas wanita metropolitan yang jauh dari pemikiran – pemikiran kuno. Suatu hari sang Ibu (Dewi Irawan) mengajak Naya ke rumah saudaranya untuk mengikuti upacara pemandian keris. Bukannya ikut dalam upacara tersebut, Naya malah asik menggoda sepupunya Leo (Junior Liem). Leo sebenarnya sudah memperingatkan Naya tapi Naya tak peduli dan ingin bercumbu dengan Leo, disaat itulah bala datang pada Naya.
Scary Moment:
Film ini sangat luar biasa menghadirkan feel dan ambience seramnya. Saya sendiri terlahir di keluarga Jawa yang memiliki keris yang harus dimandikan dengan ritual tertentu jadinya Titisan Naya sangat mampu membuat bulu kuduk berdiri. Adegan mati lampu dan Naya mencari ibunya ditambah dengan penampakan sesepuh – sesepuh Naya yang memakain pakaian adat Jawa sangat luar biasa seram. Akting Dinna Olivia juga sangat meyakinkan sungguh saya begitu ingin film ini dibuat versi panjangnya.
Film ini sangat luar biasa menghadirkan feel dan ambience seramnya. Saya sendiri terlahir di keluarga Jawa yang memiliki keris yang harus dimandikan dengan ritual tertentu jadinya Titisan Naya sangat mampu membuat bulu kuduk berdiri. Adegan mati lampu dan Naya mencari ibunya ditambah dengan penampakan sesepuh – sesepuh Naya yang memakain pakaian adat Jawa sangat luar biasa seram. Akting Dinna Olivia juga sangat meyakinkan sungguh saya begitu ingin film ini dibuat versi panjangnya.
2. Jelangkung (2001)
Sutradara: Rizal Mantovani & Jose Purnomo | Pemain: Wingky Wiryawan, Harry Pantja, Melanie Ariyanto, Rony Dozer, & Ian’s Bachtiar | Produksi: Rexinema
Sinopsis:
Film horror Indonesia terlaris ini adalah tonggak kebangkitan perfilman Indonesia setelah mati suri cukup lama. Jelangkung berkisah tentang sekelompok anak muda yang sangat hobi “Memburu Hantu” mereka adalah Ferdi (Wingky Wiryawan), Gita (Melanie Ariyanto), Gembol (Rony Dozer), dan Soni (Harry Pantja). Saking hobinya mereka ingin pergi ke Angkerbatu, sebuah tempat yang tentunya sesuai namanya, Angker. Saat mereka berekspedisi di Angkerbatu, Soni yang ternyata memiliki tujuan ingin mencari ilmu hitam, malah bermain Jelangkung dan menancapkan boneka Jelangkung di sebuah makam disana. Speulang mereka dari Angkerbatu, Ferdi Dkk akhirnya diteror si empunya makam yakni anak kecil iblis bernama Turah. Akhirnya mereka berniat kembali ke Angkerbatu untuk mencabut boneka Jelangkung tersebut.
Film horror Indonesia terlaris ini adalah tonggak kebangkitan perfilman Indonesia setelah mati suri cukup lama. Jelangkung berkisah tentang sekelompok anak muda yang sangat hobi “Memburu Hantu” mereka adalah Ferdi (Wingky Wiryawan), Gita (Melanie Ariyanto), Gembol (Rony Dozer), dan Soni (Harry Pantja). Saking hobinya mereka ingin pergi ke Angkerbatu, sebuah tempat yang tentunya sesuai namanya, Angker. Saat mereka berekspedisi di Angkerbatu, Soni yang ternyata memiliki tujuan ingin mencari ilmu hitam, malah bermain Jelangkung dan menancapkan boneka Jelangkung di sebuah makam disana. Speulang mereka dari Angkerbatu, Ferdi Dkk akhirnya diteror si empunya makam yakni anak kecil iblis bernama Turah. Akhirnya mereka berniat kembali ke Angkerbatu untuk mencabut boneka Jelangkung tersebut.
Scary Moment:
Film ini sangat hebat daya pikatnya, meskipun hanya dibuat dengan peralatan teknis seadanya dan tidak terlalu wah seperti sekuelnya Tusuk Jelangkung. Jelangkung menghadirkan atmosfer horror yang kental ditambah dengan icon baru perhantuan Indonesia, si Bocah Turah. Adegan paling menakutkan adalah saat Ferdi Dkk memburu hantu di rumah sakit tua, penampakan Suster Ngesot di kaca dan saat asik ngesot sangat menakutkan. Adegan suster ngesot lainnya yang hadir di depan kamar Gita adalah klimaks ketakutan bagi saya. Jelangkung dengan plotnya anak remaja main – main ke hutan dan melakukan hal yang dilarang sangat menjadi trend di perfilman horror Indonesia.
Film ini sangat hebat daya pikatnya, meskipun hanya dibuat dengan peralatan teknis seadanya dan tidak terlalu wah seperti sekuelnya Tusuk Jelangkung. Jelangkung menghadirkan atmosfer horror yang kental ditambah dengan icon baru perhantuan Indonesia, si Bocah Turah. Adegan paling menakutkan adalah saat Ferdi Dkk memburu hantu di rumah sakit tua, penampakan Suster Ngesot di kaca dan saat asik ngesot sangat menakutkan. Adegan suster ngesot lainnya yang hadir di depan kamar Gita adalah klimaks ketakutan bagi saya. Jelangkung dengan plotnya anak remaja main – main ke hutan dan melakukan hal yang dilarang sangat menjadi trend di perfilman horror Indonesia.
1. Keramat (Sacred) (2009)
Sutradara: Monty Tiwa | Pemain: Poppy Sovia, Migi Parahita, Sadha Triyudha, Miea Kusuma, Dimas Projosujadi, Diaz Ardiawan, & Brama Sutasara | Produksi: Starvision Plus
Sinopsis:
Film yang menggunakan teknik pengambilan gambar subjektif bertema Found Footage ini mengisahkan tentang para kru film “Menari Di Atas Angin” beserta pemain – pemainnya yang melakukan perjalanan ke Yogyakarta untuk mencari lokasi untuk syuting dan proses pra-produksi lainnya. Sesampainya di tempat terpecil di Yogyakarta ternyata banyak kejadian aneh yang terjadi disana termasuk kejadian Migi, sang pemeran utama wanita, yang kesurupan lalu hilang dibawa kealam gaib.
Film yang menggunakan teknik pengambilan gambar subjektif bertema Found Footage ini mengisahkan tentang para kru film “Menari Di Atas Angin” beserta pemain – pemainnya yang melakukan perjalanan ke Yogyakarta untuk mencari lokasi untuk syuting dan proses pra-produksi lainnya. Sesampainya di tempat terpecil di Yogyakarta ternyata banyak kejadian aneh yang terjadi disana termasuk kejadian Migi, sang pemeran utama wanita, yang kesurupan lalu hilang dibawa kealam gaib.
Scary Moment:
Buat saya Keramat adalah full packed horror, tidak hanya menakut – nakuti tetapi ada nilai – nilai baik yang tersurat dalam film ini. Keramat juga mengcapture dengan baik penokohan dan watak orang – orang yang terlibat di dalamnya yang sangat Indonesia sekali. Dengan penggunaan metode penambilan gamabr sudut pandang subjektif, Keramat berhasil membuat penonton ikut merasa takut. Adegan yang menakutkan dalam film ini tergolong banyak, Adegan kesurupan Migi, Gamelan yang bunyi sendiri, Penampakan Pocong, Gamelan dan wayang yang tiba – tiba ada ditengah hutan, dan yang pasti paling membuat merinding adalah Penampakan orang – orang yang membawa tandu berisi mayat. Tidak salah film ini saya anugerahkan sebagai film horror nasional terseram dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.
Buat saya Keramat adalah full packed horror, tidak hanya menakut – nakuti tetapi ada nilai – nilai baik yang tersurat dalam film ini. Keramat juga mengcapture dengan baik penokohan dan watak orang – orang yang terlibat di dalamnya yang sangat Indonesia sekali. Dengan penggunaan metode penambilan gamabr sudut pandang subjektif, Keramat berhasil membuat penonton ikut merasa takut. Adegan yang menakutkan dalam film ini tergolong banyak, Adegan kesurupan Migi, Gamelan yang bunyi sendiri, Penampakan Pocong, Gamelan dan wayang yang tiba – tiba ada ditengah hutan, dan yang pasti paling membuat merinding adalah Penampakan orang – orang yang membawa tandu berisi mayat. Tidak salah film ini saya anugerahkan sebagai film horror nasional terseram dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.
Lihat Langsung Trailernya:
***
Itulah daftar 10 Film Horror Nasional Terseram dalam 1 Dekade (2000-2010). Ini adalah daftar film versi saya, jadi memang banyak sisi subjektifitas yang saya gunakan dalam menilai ke-seram-an film – film tersebut. Sebenarnya saya masih mempunyai 5 judul film yang juga seram tetapi karena satu dua hal yang berkaitan dengan subjektifitas saya akhirnya tidak bisa masuk dalam 10 besar film terseram. Honorable Mention saya tujukan untuk beberapa film yang juga seram dan sangat berkualitas tetapi menurut saya masih kurang berhasil membuat saya merinding dibanding 10 daftar diatas. Berikut film – film yang mendapat Honorable Mention:
5. 40 Hari Bangkitnya Pocong by Rudi Soedjarwo
1. Bangsal 13 (2004) by Ody Harahap
***
Saya yakin teman – teman semua pasti punya daftar film – film mana saja yang tergolong menyeramkan sesuai kualifikasi dan standar kalian. Jika memang punya silakan di share disini? Mudah – mudahan dalam 10 tahun ke depan makin banyak film – film horror nasional yang lebih seram, berkualitas, dan pasti lebih bagus dari film – film di atas. Walaupun melihat keadaan perfilman Indonesia yang sekarang makin semrawut dan berisi film – film yang menjual adegan seks dan kemolekan tubuh pemainnya dibandingkan kualitas dan isi ceritanya. Tetap dukung film Indonesia (Yang bermutu pastinya).
sumber
sumber