5 Wanita Yang Menjual Keperawanan Dengan Harga Tinggi
Keperawanan merupakan hal yang sangat berharga bagi wanita keperawanan juga memiliki nilai penting dalam budaya timur, bagi wanita pastinya ingin melepas keperawanan dengan lelaki kelak menjadi suaminya.
Beberapa wanita berikut ini ternyata memanfaatkan keperawanan yang dimilikinya untuk dijual dengan harga yang tingi berbagai alasan dilakukan mereka untuk bisa menjual perawan bahkan ada yaang bertujuan mulia menjual keperawanan untuk membatu orang lain, namun hal yang mereka lakukan ini banyak mendapatkan penentangan dan menjadi kontroversi bahkan mereka di cap sebagai pelacur. Nah berikut ini ada beberapa wanita yang menjual keperawanan mereka dengan harga yang tinggi.
1. Catarina, menjual keperawanan untuk membangun rumah miskin
Beberapa wanita berikut ini ternyata memanfaatkan keperawanan yang dimilikinya untuk dijual dengan harga yang tingi berbagai alasan dilakukan mereka untuk bisa menjual perawan bahkan ada yaang bertujuan mulia menjual keperawanan untuk membatu orang lain, namun hal yang mereka lakukan ini banyak mendapatkan penentangan dan menjadi kontroversi bahkan mereka di cap sebagai pelacur. Nah berikut ini ada beberapa wanita yang menjual keperawanan mereka dengan harga yang tinggi.
1. Catarina, menjual keperawanan untuk membangun rumah miskin
Gadis asal Brasil berusia 20 tahun ini sebelumnya memang melelang keperawanannya pada siapa saja dapat memberikan harga paling menjulang di dunia maya. Tujuan Catarina hanya satu yakni membantu warga miskin di Negara Bagian Santa Catarina, Brasil, agar dapat membangun rumah.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Kamis (25/10), Catarina akhirnya mendapat penawar tertinggi dengan harga Rp 7,5 miliar. Pemenangnya lelaki bernama Natsu asal Jepang. Pria beruntung ini harus melewati penawar terkuat lainnya dari Amerika Serikat, Jack Miller dan Jack Right, serta warga negara India, Rudra Chatterjee.
Keputusan mahasiswi jurusan psikologi ini memangmengundang kontroversi. Banyak pihak menyebut tindakan Catarina tidak jauh berbeda dengan pelacur.
Namun, Catarina menolak tindakannya itu disebut pelacur dan dia masih percaya dengan cinta. �Jika Anda melakukan hanya sekali seumur hidup maka itu tidak disebut pelacur. Seperti halnya Anda memotret sekali tidak menjadikan Anda seorang juru foto,� ujarnya.
2. Rosie Reid, untuk membayar utang kuliahnya
Perempuan ini memang lesbian atau penyuka sesama jenis. Namun Rosie tetap menjual keperawanannya pada lelaki di situs miliknya. Dia mengklaim dua ribu orang tertarik untuk mencoba keperawannya itu.
Rosie akhirnya mendapat penawar tertinggi yaitu duda beranak dua. Pria berumur 44 tahun tidak disebutkan namanya itu menawar keperawanan Reid Rp 196 juta. Reid yang saat itu masih kuliah di Universitas Bristol, Inggris, mengatakan dia terpaksa melakukan itu lantaran untuk membayar utang kuliahnya sebesar Rp 352 juta.
�Ini pengalaman mengerikan tapi saya bersyukur. Saya merasa gugup dan ketakutan,� ujar Reid menceritakan pengalamannya itu, seperti dilansir situs stunning-stuff.com, delapan tahun lalu.
Namun, Reid justru berharap agar tindakannya itu menjadi bahan perbincangan agar setiap orang mengetahui banyak mahasiswa mengalami kesulitan terkait biaya kuliah.
3. Alina Percea, Cari pasangan dan bayar uang kuliah
Kali ini perempuan rela menjual keperawanannya datang dari Rumania. Namanya Alina Percea dan saat itu dia masih berusia 18 tahun saat melelang keperawanannya melalui dunia maya.
�
Pemenangnya jatuh kepada pebisnis asal Kota Bologna, Italia, berusia 45 tahun. Pria tidak disebutkan namanya ini berhasil mendapatkan keperawanan Alina dengan Rp 109 juta.
�Saya belum pernah melakukan ini dan sedikit gugup. Saya tertarik padanya jadi saya menikmati ini walaupun pertamanya sedikit sakit,� ujar Alina, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, tiga tahun lalu.
Dia mengatakan selain untuk mendapatkan biaya kuliah, tindakannya itu juga dimaksudkan untuk mencari pasangan yang tepat. Alhasil, selain mendapat uang Alina sebetulnya Alina jatuh hati pada pebisnis itu. �Saya harap dapat bertemu dengan dirinya lagi dan untuk pertemuan selanjutnya dia tidak usah bayar,� ucapnya.
4. Unigirl, Untuk bayar uang kuliah
Perempuan selanjutnya menjual keperawanan masih berusia 19 tahun. Perempuan tidak disebutkan namanya selain nama samaran Unigirl ini berasal dari New Zealand. Alasannya untuk membayar biaya kuliah.
Gadis ini kemudian melelang keperawanannya itu di situs jual beli, ineed.co.nz. Alhasil, dia mendapat tawaran Rp 361 juta. �Padahal saya sudah bisa menerima jika ada yang menawar Rp 353 juta. Ini benar-benar diluar dugaan,� ucapnya, seperti dilansir surat kabar the Telegraph, dua tahun lalu.
Perempuan masih duduk di bangku kuliah ini mengatakan tawarannya itu telah dilihat lebih dari 30 ribu orang dan 1200 orang telah mengajukan penawaran untuk mendapatkan keperawanannya. �Pokoknya saya belum pernah melakukan hubungan seks dan saya masih perawan,� ucapnya.
Prostitusi merupakan barang halal di New Zealand, baik itu menjalankan usaha rumah pelacuran hingga menjajakan diri di pinggiran jalan.
5. Natalie Dylan, Melelang keperawanan sampai Rp 35,5 miliar
Perempuan berusia 22 tahun asal Negara Bagian California, Amerika Serikat, ini sempat menghebohkan dunia maya lantaran melelang keperawanannya. Dia bahkan mematok harga sampai Rp 35,5 miliar.
Stasiun televisi Fox News pernah melaporkan kejadian ini tiga tahun lalu. Pihak berwajib tidak bisa menghentikan aksinya itu lantaran Natalie mengiklankan lelangnya di Negara Bagian Nevada. Di situ prostitusi halal.
Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat juga tidak bisa menangkapnya, bahkan polisi lokal merasa semuanya baik-baik saja. Natalie dianggap tidak melanggar hukum.
Walaupun banyak pihak menentang tindakannya itu, nyatanya Natalie telah mendapat tawaran dari sepuluh ribu orang untuk mencicipi keperawannya.
sumber