Apa alasannya? Tubuh ternyata menahan simpanan lemak Anda. Hal ini tentunya bukan tanpa sebab. Bisa jadi ada masalah hormon, kondisi psikologis, hingga kebiasaan Anda. Kenali tiga pemicunya.
Tiroid bermasalah
Jika berat badan terus naik, semantara porsi makan dan aktivitas fisik stabil, tak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan dokter. Mintalah pemeriksaan TSH atau thyroid-stimulating hormone. Hormon tiroid membantu mengatur metabolisme. Pada mereka yang mengalami hypothyroidism, seperti dikutip dari RedBook, tubuh akan memproduksi hormon tiroid terlalu sedikit.
Gejalanya, kenaikan berat bdan terus-menerus, lelah sepanjang waktu dan rambut rontok. Masalah ini bisa diatasi, yaitu dengan mengembalikan kerja metabolisme dalam kondisi normal, biasanya pasien diberikan pil Synthroid.
Stres
Kondisi pikiran dan perasaan Anda juga berpengaruh pada berat badan. Menurut penelitian, saat Anda stres akan membuat proses metabolisme tubuh bermasalah. Efeknya adalah pada kenaikan berat badan dan bahkan obesitas.
Sebaliknya, jika Anda merasa senang dan bahagia proses metabolisme akan terjadi lebih cepat. Itu karena dorongan serotonin, zat kimia yang terkait dengan perbaikan suasana hati. Menurut sebuah studi, saat Anda bahagia kadar lemak bisa berkurang secara signifikan.
"Serotonin merupakan sinyal otak untuk mempercepat metabolisme, yang menghambat penyimpanan lemak pada cacing dan manusia," kata penulis studi Kaveh Ashrafi, Ph.D., dari University California, Amerika Serikat.
Telat sarapan
Anda mungkin terburu-buru untuk pergi ke kantor. Sarapan pun baru sempat dilakukan sekitar pukul 10.00. Saat Anda bangun pukul 07.00, energi berada dalam level yang sangat rendah, dan begitu juga proses metabolisme.
"Anda sebenarnya melakukan pembakar kalori saat sarapan. Agar tak telat sarapn, buatlah menu sarapan yang sederhana, bergizi dan mmudah dibawa, seperti telur rebus," kata Susan Kleiner, ahli gizi dan penulis buku The Good Mood Diet. (ka)
']]}
0 Comments
