VeHealth - Aroma khas, perpaduan rasa manis, pahit dan asam, serta efeknya yang hangat membuat wine jadi minuman pas di kala cuaca dingin seperti sekarang. Ada dua jenis utama wine, yaitu anggur merah (red wine) dan anggur putih (white wine).
Kedua jenis wine berasal dari jenis anggur yang digunakan. Lalu warnanya, tidak seperti warna jus anggur yang terlihat lebih bening. Fermentasilah yang menentukan warna wine.
Walaupun red wine berasal dari anggur merah, warna merah diperoleh dari proses yang disebut perendaman (maceration). Red wine berasal dari anggur merah atau anggur hitam.
Sedangkan, white wine dapat difermentasi dari jenis anggur berwarna, anggur warna gelap hingga yang berwarna merah muda. Ada juga orange wine, merujuk pada white wine yang sudah 'berumur'. Karena sudah terlalu lama, warna white wine yang bening sedikit keemasan akan berubah menjadi sedikit berwarna oranye.
Agar rasa dan aromannya tetap terjaga, ada langkah tertentu yang harus diikuti saat menikmati wine. Minum wine memang bagi sebagian orang bukan hanya sekedar menikmati rasa, tapi sebuah seni.
"Banyak wine connoisseurs (ahli) menganggap minum anggur adalah suatu kesenian. Itulah sebabnya banyak terdapat panduan dan buku-buku yang memuat berbagai cara menikmati anggur yang tepat agar dapat merasakan wine secara maksimal," ujar Elio Pescarmona, master Oenology (ilmu yang mempelajari wine) saat ditemui di Scusa Restaurant, Hotel Intercontinental Jakarta dalam acara Wine Testing.
Lalu seperti apa menikmati wine dengan tepat. Elio Pescarmona mengungkap panduan-panduan menikmati wine, seperti berikut.
1. Gelas bening
Semua wine harus dituangkan ke dalam gelas bening dan diletakkan atau dipegang di depan latar belakang berwarna putih, sehingga Anda dapat memperhatikan warnanya. Warna wine sangat beragam dan lama waktu penyimpanan juga mempengaruhi warnanya.
Itu sebabnya mengapa wine yang terbuat dari jenis anggur yang sama dapat memiliki warna yang berbeda. White wine memiliki warna yang bervariasi dari agak kehijauan cerah menjadi kecokelatan. Semakin coklat warna wine maka mengindikasikan umur yang lebih tua dan rasa yang lebih kaya.
Sebaliknya, red wine cenderung menjadi berwarna cerah jika semakin lama waktu penyimpanannya. Jika semakin lama disimpan kualitas red wine semakin baik, white wine justru cenderung rusak seiring bertambahnya tahun penyimpanan.
2. Goyangkan gelas
Sebelum Anda minum wine, goyangkan sedikit gelas secara perlahan. Ini bertujuan agar wine mengeluarkan rasa berbeda yang terkandung di dalamnya kemudian hirup aromanya. Para peneliti telah menunjukkan bahwa rasa wine 70 hingga 75 persen tergantung dari aromanya.
Itulah sebabnya Anda tidak dapat merasakan wine jika sedang menderita penyakit flu. Jika diberikan sedikit waktu untuk mencium aroma wine sebelum meminumnya, Anda akan melatih indera perasa untuk dapat menebak rasa wine.
3. Menyesap perlahan
Jika Anda menyesap wine, biarkan rasanya menetap di lidah. Biarkan wine menyebar di sekeliling area mulut selama beberapa detik agar cita rasanya dapat sampai ke indera perasa yang terletak di bawah lidah.
Indera perasa mampu mendeteksi segala rasa termasuk manis, asam, pahit dan asin. Dengan menyesap wine secara perlahan maka indera perasa dapat mengenali dan mengindentifikasi kualitas wine yang baik. Terakhir, sebelum Anda kembali minum wine, cobalah sedikit rileks dan rasakan rasa alaminya.