|
Headlines News :
Home » , » Inilah Misi Kopassus "Operasi Woyla", Pembebasan Pesawat DC-9 Garuda di Thailand

Inilah Misi Kopassus "Operasi Woyla", Pembebasan Pesawat DC-9 Garuda di Thailand

Written By. Admin on 06 April 2013 | 20.04



Operasi pembebasan pesawat DC-9 dikenal dengan sebutan Operasi Woyla. Operasi ini dimulai sehari setelah tersiarnya kabar pembajakan tersebut. Pada pukul 21.00 WIB, 29 Maret 1981, 35 anggota Kopassandha meninggalkan Indonesia dalam sebuah DC-10, mengenakan pakaian sipil.

Pemimpin CIA di Thailand menawarkan pinjaman jaket anti peluru, namun ditolak karena pasukan Kopassandha (kini Kopassus, red) telah membawa perlengkapan mereka sendiri dari Jakarta.




Lalu pada 31 Maret 1981, pukul 02.30 waktu setempat, prajurit Kopassandha mendekati pesawat secara diam-diam. Mereka merencanakan agar Tim Merah dan Tim Biru memanjat ke sayap pesawat dan menunggu di pintu samping.



Semua jendela pesawat telah ditutup. Tim Hijau akan masuk lewat pintu belakang. Semua tim akan masuk ketika kode diberikan. Pada pukul 02.43, Tim Thailand ikut bergerak ke landasan, menunggu di landasan agar tidak ada teroris yang lolos.

Kode untuk masuk diberikan, ketiga tim masuk, dengan Tim Hijau terlebih dahulu, mereka berpapasan dengan seorang teroris yang berjaga di pintu belakang. Teroris tersebut menembak dan mengenai Achmad Kirang, salah seorang anggota Tim Hijau di bagian bawah perut yang tidak terlindungi.

Teroris tersebut kemudian ditembak dan tewas di tempat. Tim Biru dan Tim Merah masuk, menembak dua teroris lain, sementara penumpang menunduk. Para penumpang kemudian disuruh keluar.



Seorang teroris dengan granat tangan tiba-tiba keluar dan mencoba melemparkannya tetapi gagal meledak. Lalu anggota tim menembak dan melukainya sebelum dia sempat keluar. Teroris terakhir dinetralisir di luar pesawat.

Pemimpin teroris, Imran bin Muhammad Zein selamat dalam peristiwa baku tembak tersebut dan ditangkap oleh Satuan Para Komando Kopassandha.



Tim medis kemudian datang untuk menyelamatkan pilot pesawat DC-9 Woyla, Kapten Herman Rante, yang ditembak salah satu teroris dalam serangan tersebut. Namun Kapten Herman Rante meninggal di Rumah Sakit di Bangkok beberapa hari setelah kejadian tersebut. Kedua korban peristiwa terorisme ini kemudian dimakamkan di TMP Kalibata.

Operasi kontra terorisme ini dilakukan oleh Grup-1 Para-Komando dibawah pimpinan Letnan Kolonel Infanteri Sintong Panjaitan yang kemudian beserta tim-nya dianugerahi Bintang Sakti dan dinaikkan pangkatnya satu tingkat, kecuali Achmad Kirang yang gugur di dalam operasi tersebut dinaikkan pangkatnya dua tingkat secara anumerta.




Para alumnus Operasi Woyla kemudian dikembangkan ditugaskan dalam kesatuan elit Penanggulangan Teror (Gultor) Kopassus yang lebih dikenal dengan sebutan Den-81 atau SAT-81.


Lambang SAT-81

Inilah Misi Kopassus "Operasi Woyla", Pembebasan Pesawat DC-9 Garuda di Thailand dari http://yunieka.blogspot.com semoga menambah wawasan anda..

sumber
{[['']]}

Artikel Terkait...

Comments
0 Comments

0 komentar:

Translate

Pages on Facebook & Twitter

   
 
Template Design by Creating Website Published by Mas Template
Modify by Yunieka - All Rights Reserved