Pengguna internet di Indonesia layak untuk mengetahui siapa “raja internet” di negeri ini. Dia adalah Martin Hartono, 39 tahun, salah satu calon pewaris Grup Djarum.Setelah menguasai saham Kaskus.com, situs terbesar di Indonesia, Martin diam-diam semakin merambah menguasai saham sejumlah situs internet terkemuka di Indonesia. Sebagai anak orang terkaya di Indonesia tahun 2011-2012 versi majalah Forbes, langkah Martin tersebut merupakan sesuatu yang tidak sulit dilakukannya lantaran didukung oleh modal raksasa yang nyaris tak terbatas.
Dengan langkah pasti, Martin Hartono kini bahkan makin memperbesar investasinya di berbagai bidang yang ada kaitannya dengan Internet. “Saya selalu memiliki gairah untuk teknologi,” kata Martin seperti dikutip majalah Forbes, Kamis, 29 November 2012. “Ini dimulai dengan bermain game komputer,” katanya.Martin menyelesaikan studinya di Amerika Serikat dan kembali ke Jakarta pada 1998. Pekerjaan pertama sekembalinya dari Negeri Paman Sam itu adalah Direktur Bisnis Teknologi di Grup Djarum. Belasan tahun di bisnis teknologi, gairahnya untuk berinvestasi di bidang Internet muncul kala melihat kegemaran anak muda Indonesia menggunakan jejaring sosial Facebook dan Twitter untuk berkomunikasi. “Saat itu, saya berpikir ada sesuatu yang sedang terjadi. Dan saya ingat taktik bisnis ayah adalah kesadaran waktu dan tempat yang tepat.”Dua tahun lalu, dia mendirikan Global Digital Prima Venture, perusahaan investasi yang berfokus pada Internet, dengan dukungan ayahnya. Dia dikabarkan mengantongi modal US$ 100 juta sehingga dengan mudah menjadikan Global Digital sebagai perusahaan investasi terbesar yang fokus pada Internet.Martin membeli saham di sejumlah situs Internet terkemuka. Investasinya terbesar terjadi pada Januari lalu, ketika membeli saham Kaskus.com, situs jual-beli terbesar di Indonesia. Kaskus saat ini memiliki 4,8 juta anggota dan 20 juta pengunjung setiap hari.Dia juga bertaruh dengan membeli situs Infokost, yang merupakan arena jual-beli dan sewa apartemen studio di Jakarta untuk mahasiswa dan profesional tunggal. Dia juga berinvestasi di Blibli, situs belanja populer, dan Bolabob, sebuah situs olahraga. “Kami percaya pada merek yang berbeda,” katanya. Menurut dia, perilaku pengguna Internet tidak bertumpu pada satu situs. Itu sebabnya investasinya merambah ke Merah Cipta Media, agen pemasaran digital.Martin tidak terburu-buru dalam menghitung pengembalian investasinya. Lima tahun, menurut dia, bukan waktu yang lama. Dia justru kesulitan mencari staf teknologi informasi yang tepat bagi perusahaan itu. “Saat ini fokus kami adalah membangun sebuah platform digital bahwa pengguna dapat berhubungan dengan mudah,” katanya. “Ketika Internet menjadi lebih matang, lebih banyak iklan akan masuk. Mata kami akan segera melihat layar komputer lebih dari layar TV.”Martin merupakan salah satu dari tiga putra taipan terkaya Indonesia, Robert Budi Hartono. Menurut Daftar Orang Terkaya Indonesia yang dirilis Forbes, ayah Martin yang sekaligus bos Grup Djarum, berada di peringkat pertama dengan kekayaan bernilai sekitar US$ 15 miliar.
Sumber