1. Tupai Terbang
Sebagai hewan yang dapat "terbang", tupai terbang tampaknya terdengar biasa-biasa saja. Tetapi binatang ini sebenarnya memiliki penampilan dan kemampuan yang cukup aneh. Mereka dapat mengembangkan "sayap" dari kulit tubuh mereka dan menggunakannya sebagai alat untuk menahan udara ketika meluncur di antara pepohonan. Sebuah membran kulit yang menghubungkan dari siku ke lutut memungkinkan makhluk kecil ini meluncur dari pohon ke pohon. Setelah mendarat, ekor digunakan untuk menyeimbangkan diri untuk memastikan tupai terbang tidak jatuh ke tanah.
Juga dikenal sebagai tikus terbang, tupai terbang adalah mamalia terkecil di dunia yang bisa "terbang". Selain itu, tupai terbang adalah pemegang rekor dunia untuk binatang "terbang" yang seharusnya tidak dapat terbang karena dapat meluncur sejauh 288 meter dalam sekali lompatan.
2. Phalanger Terbang
Jika anda tidak tahu apa itu Phalanger, mereka merupakan subfamili possum Australia. Dianggap punah sejak tahun 1939, baru-baru ini ada harapan bahwa hewan ini masih ada dan tinggal di hutan kering Australia Timur. Mereka memakan buah-buahan dan kacang-kacangan, dan memilik pemangsa rubah dan burung hantu. Mereka dapat meluncur sejauh sekitar 20 sampai 50 meter.
3. Lemur Terbang
Mereka adalah mamalia yang didesain paling sesuai untuk penerbangan. Seperti yang anda lihat, anggota badan sampai ekor dihubungkan oleh semacam lembaran kulit yang menghubungkan sampai ke ujung tubuh mereka, sehingga meningkatkan luas permukaan mereka dan membuat mereka menjadi "penerbang" yang baik. Namun, mereka ternyata pendaki yang sangat buruk, hal yang aneh karena mereka sebenarnya meluncur daripada terbang. Tapi mereka dapat bermanuver dan dapat meluncur hingga sejauh 110 meter dengan hampir tanpa kehilangan ketinggian.
4. Kadal Terbang
Gambar di atas adalah kadal terbang dari Indonesia yang termasuk ke dalam genus Draco. Mereka dikenal dapat "terbang" sejauh 70 meter sementara hanya kehilangan ketinggian setinggi 10 meter ketika lompatan awal. Tidak seperti mamalia terbang lainnya, mereka tidak memiliki kulit longgar yang dapat meregang di antara lengan dan kaki mereka untuk melayang. Melainkan "sayap" yang merupakan perpanjangan tulang rusuk, yang membuat mereka menjadi satu-satunya makhluk di alam ini yang mempunyai tulang rusuk seperti itu.
5. Ular Terbang
Jika anda takut dengan ular, anda mungkin tidak perlu tahu bahwa di negara kita terdapat ular yang dapat meluncur keluar dari kanopi hutan dan mendarat di kepala anda. Kebanyakan ular terbang memang sedikit berbisa, yang berarti mereka memiliki racun, tetapi tidak berbahaya bagi manusia. Tapi terdapat juga spesies ular terbang di negara kita ini yang sangat berbisa.
Tanpa sayap, sirip, atau anggota badan yang bisa membuat hewan ini terbang, ular terbang tetap dapat berburu makanan di udara. Jadi, ketika di pohon, ular terbang akan menuju ke ujung cabang pohon. Di sini, ia akan mengangkat tubuhnya, mengisap dalam perut dan tulang rusuk yang menonjol keluar akan membentuk cekungan yang berguna untuk menahan udara. Menggunakan ekornya, ular terbang akan melontarkan dirinya ke udara untuk mencapai cabang tertinggi berikutnya. Dengan ini ular terbang dapat menikmati hewan yang benar-benar bisa terbang seperti burung dan kelelawar.
6. Katak Terbang
Di kebanyakan tempat di dunia dimana katak tropis tinggal di pepohonan. Mereka mengembangkan kemampuan sejenis "terjun payung" sebagai alat untuk menghindari pemangsa. Katak terbang mempunyai kaki berselaput dan penutup kulit memungkinkan untuk bergerak secara aerodinamis melalui pohon-pohon di hutan. Bahkan, katak terbang menghabiskan seluruh keberadaan mereka di pohon-pohon, dan hanya turun untuk kawin dan bertelur.
Katak terbang pertama ditemukan di Malaysia dan Indonesia, di mana mereka menghabiskan hidup mereka menghindari semua makhluk terbang lainnya. Katak terbang juga memiliki kemampuan untuk menyamarkan diri di daun lingkungan mereka, sehingga meminimalkan ancaman predator, dan memungkinkan mereka untuk berburu serangga dengan tenang.
7. Ikan Terbang
Ikan yang menjadi maskot salah satu tv swasta di negara kita ini dapat melompat keluar dari laut dan "terbang" sejauh 50 meter. Rekor meluncur yang dipegang oleh ikan terbang adalah sejauh 1300 meter, dengan kecepatan 70 km per jam. Ikan ini "terbang" menggunakan sirip dada berukuran besar untuk meluncur di atas air ketika terancam oleh pemangsa. Penerbangan dimulai dengan mengibaskan ekor mereka 70 kali per detik. Kibasan ekor ini digunakan untuk menekan air untuk memungkinkan mereka meluncur di udara.
8. Mobula Ray
Hewan ini dapat mencapai ukuran panjang sampai 5 meter, beratnya bisa lebih dari satu ton, namun tetap dapat "terbang" di atas permukaan laut. Mereka bisa melompat setinggi 2 meter di atas air. Bahkan ada seorang wanita di Florida yang tewas ketika seekor mobula ray melompat ke perahu dan wanita tersebut tertabrak olehnya. Anda bisa bayangkan bagaimana rasanya ditabrak dengan ikan terbang dengan berat satu ton bukan?
9. Semut Terbang
Semut ini memang tidak memiliki sayap tapi mereka tetap dapat merasakan indahnya sensasi ketika terbang di udara. Semut ini memiliki penglihatan yang sangat baik, yang hidup di hutan hujan, dan mencari makanan di ujung cabang pepohonan. Ketika mereka jatuh dari pohon, mereka akan memfokuskan diri mereka pada warna batang pohon yang lebih terang dibanding latar belakang hutan yang gelap, dan kemudian meratakan kepala, kaki dan perut mereka dan kemudian meluncur dari jatuh bebas mereka ke penerbangan berbentuk seperti huruf J, dan kemudian mendarat dengan tepat di batang pohon. Semuanya tampaknya telah dikembangkan sebagai cara untuk menghindari semut jatuh dari pohon dan dimakan di lantai hutan. Semut ini memiliki kesempatan 85% lebih besar dari semut biasa untuk mendarat di batang pohon ketika mereka terjatuh.
10. Cumi-Cumi Terbang
Foto di atas bukan merupakan hasil editan dengan menggunakan PhotoShop, dan merupakan foto seekor cumi-cumi yang benar-benar sedang "terbang" di atas lautan. Mereka bertindak sangat mirip dengan apa yang dilakukan ikan terbang. Mereka menggunakan kemampuannya ini untuk menghindari predator, dan juga dek kapal yang melintas. Untuk mencapai udara, cumi-cumi ini akan meniup keluar air untuk membawanya keluar dari laut, sirip kecil yang ada pada tubuhnya kemudian digunakan untuk menjaga keseimbangan selama ia "terbang".
Sumber referesni: