Terdapat sekitar 80 spesies tanaman yang termasuk dalam genus Morinda..  Hanya sekitar 20 spesies Morinda yang mempunyai nilai ekonomis, antara  lain: Morinda bracteata, Morinda officinalis, Morinda fructus, Morinda  tinctoria dan Morinda citrifolia. Namun Morinda citrifolia adalah  jenis yang paling populer, sehingga sering disebut sebagai "Queen of  Morinda".  Nama morinda sendiri berasal dari kata morindane dan  morindin.  ketika bangsa eropa berusaha mencari zat pewarna alami,  mereka dapatkan zat pewarna dari akar mengkudu dan menamakannya  morindane dan morindin.   
Di Indonesia nama mengkudu (M.citifolia) dikenal dengan berbagai nama, seperti pace, bentis, kemudu (Jawa), cangkudu (Sunda), kondhuk (Madura), bangkudu (Batak), neteu (Mentawai), keumudee (Aceh), tibah (Bali) atau rewonang (Dayak). Namun secara internasional, mengkudu lebih dikenal sebagai "noni" yang merupakan sebutan khas orang Hawaii dan Tahiti. Sejak 2000 tahun yang lalu, penduduk di kepulauan Hawai telah menggunakan buah mengkudu sebagai obat untuk berbagai jenis penyakit. Masyarakat di Indonesia biasanya menggunakan buah mengkudu untuk mengobati diabetes, batuk, gondongan dan pendarahan.
Di Indonesia nama mengkudu (M.citifolia) dikenal dengan berbagai nama, seperti pace, bentis, kemudu (Jawa), cangkudu (Sunda), kondhuk (Madura), bangkudu (Batak), neteu (Mentawai), keumudee (Aceh), tibah (Bali) atau rewonang (Dayak). Namun secara internasional, mengkudu lebih dikenal sebagai "noni" yang merupakan sebutan khas orang Hawaii dan Tahiti. Sejak 2000 tahun yang lalu, penduduk di kepulauan Hawai telah menggunakan buah mengkudu sebagai obat untuk berbagai jenis penyakit. Masyarakat di Indonesia biasanya menggunakan buah mengkudu untuk mengobati diabetes, batuk, gondongan dan pendarahan.
Bentuk  berupa pohon setinggi 3-8 m. Daun bertepi rata, berwarna hijau  kekuningan. Bunganya berbentuk bonggol diketiak daun. Buahnya  berbenjol-benjol tidak teratur. Panjangnya mencapai 5-10 cm. Dapat  tumbuh hingga ketinggian 1.000m dpl.
Kandungan dan khasiat Buah Mengkudu
Senyawa utama dalam buah pace adalah Scolopentin dan morindin.   Scopoletin berfungsi mengatur tekanan darah. Scolopentin bekerja dengan  cara memperlebar saluran pembuluh darah yang mengalami penyempitan. Hal  ini menyebabkan jantung tidak perlu bekerja terlalu keras untuk memompa  darah, sehingga tekanan darah menjadi normal. Scopoletin yang terdapat  dalam ekstrak mengkudu dapat berinteraksi sinergis dengan senyawa lain  dalam buah mengkudu untuk mengatur tekanan darah tinggi menjadi normal.  Saat tekanan darah tinggi, scopoletin membantu menurunkan. Sebaliknya  bila tekanan darah menjadi rendah, ia akan menaikkannya. Disamping itu  scolopentin mengandung indikasi antibakteri, dan mengatur hormone  serotonin, yang membantu menurunkan kadar kecemasan(anxiety) dan  depresi.  Kekurangan serotonin dalam tubuh dapat mengakibatkan penyakit  migrain, pusing, depresi, bahkan juga penyakit Alzheimer.
Senyawa Morindin berkhasiat dalam meningkatkan system pertahanan(imun) tubuh. Selain dua zat di atas, pace juga mengandung gum, asam malat, asam sitrat, dan senyawa antiseptik.
Senyawa Morindin berkhasiat dalam meningkatkan system pertahanan(imun) tubuh. Selain dua zat di atas, pace juga mengandung gum, asam malat, asam sitrat, dan senyawa antiseptik.
Berdasarkan penelitian secara seksama yang telah dilakukan oleh banyak  peneliti, terdapat lebih dari 61 senyawa berkhasiat yang dikandung dalam  buah mengkudu. Senyawa-senyawa ini bekerja secara sinergis satu sama  lain. Beberapa senyawa dalam buah mengkudu berperan aktif dalam  pengobatan penyakit tertentu secara bersamaan. Tidak hanya satu senyawa  saja yang berperan aktif, tetapi juga didukung oleh senyawa lainnya.  Itulah sebabnya mengkonsumsi hasil ekstraksi satu senyawa saja akan  sangat berbeda khasiatnya dibandingkan dengan kalau kita mehkonsumsi  sari buah mengkudu secara keseluruhan.  Dalam kasus mengobati gangguan  tekanan darah. Sari buah mengkudu bisa meningkatkan tekanan darah bagi  penderita  darah rendah, tapi juga bisa menurunkan tensi darah bagi  penderita hipertensi. Fenomena yang nampak berlawanan itu tidak akan  terjadi pada buah mengkudu yang diekstrak dan diambil satu senyawanya  saja.
Sejak Dr Ralph Heinecke pada tahun 1950 menemukan kadar xeronine dalam  buah tersebut, mengkudu saat ini menjadi incaran banyak orang.  Xeronine  sendiri kemudian dikenal sebagai zat yang mampu menetralisasi berbagi  penyakit, seperti gula darah, penuaan dini, dan bisa menurunkan kadar  kolesterol. Bahkan beberapa penelitian terakhir menunjukan bahwa buah  ini berpotensi sebagai obat anti kanker yang mematikan.
Menurut penelitian dr. Mona Harrison dari fakultas Kedokteran Universitas Bolton, konsumsi sari buah megkudu akan membantu penyediaan hormone xeronine. Xeronine dari mengkudu bekerja secara kontradiktif. Pada penderita tekanan darah tinggi, xeronin menurunkan tekanan darah menjadi normal. Pada penderita tekanan darah rendah, mengkudu meningkatkan tekanan darah darah. Dengan kata lain, sari buah mengkudu berfungsi sebagai adaptogen, penyeimbang fungsi sel-sel tubuh.
Menurut penelitian dr. Mona Harrison dari fakultas Kedokteran Universitas Bolton, konsumsi sari buah megkudu akan membantu penyediaan hormone xeronine. Xeronine dari mengkudu bekerja secara kontradiktif. Pada penderita tekanan darah tinggi, xeronin menurunkan tekanan darah menjadi normal. Pada penderita tekanan darah rendah, mengkudu meningkatkan tekanan darah darah. Dengan kata lain, sari buah mengkudu berfungsi sebagai adaptogen, penyeimbang fungsi sel-sel tubuh.
Efek kontradiktif buah mengkudu juga telah diteliti oleh Y. Murati  (1981) dari fakultas Kedokteran UGM. Perasan daging buah mengkudu  memberikan perubahan sangat berarti pada jantung, yaitu menurunkan  kekuatan kontraksi otot jantung, menurunkan kecepatan denyut jantung dan  menaikkan jumlah aliran darah koroner jantung setiap menitnya.
Uji praklinis pada tungkai bawah kucing menunjukkan pengaruh hipotensif,  yaitu menurunkan tahanan aliran darah (vasodilatasi) pembuluh darah  tungkai bawah kucing tapi juga mempunyai efek hipertensif. penelitian  oleh A.M. Djojosugito dkk. (1975-1976) itu menunjukkan, dalam sari buah  mengkudu setidaknya terdapat dua komponen yang bersifat berlawanan.
Dalam penelusuran Luki yang pernah mengenyam pendidikan farmasi di Bandung,  sari mengkudu juga mengandung scopoletin. Salah satu fungsinya,  membersihkan endapan penyebab arteroklerosis dalam pembuluh darah.  Dengan demikian, pembuluh darah menjadi lentur sehingga kerja jantung  memompa darah tidak begitu berat.
Hasil penelitian F.H.A Dwiyanto (1996) dari Fakultas Biologi UGM,  Hadinoto dkk. (1993) dari Jurusan Farmasi UNHAS dan I. Jumiati (1997)  dari Fakultas Kedokteran UGM, buah pace mempunyai efek menurunkan kadar  glukosa darah tikus putih. Mekanisme kerja hipoglikemik melalui hambatan  absorbsi glukosa pada usus dan meningkatkan sekresi insulin.
Jadi kerja buah mengkudu tidak langsung menurunkan kadar gula dalam  darah. Melainkan meningkatkan insulin yang mengatur keberadaan gula  dalam darah.
Pace juga mengandung antiseptic dan antibakteri pathogen yaitu  Eschericia colli, Salmonella dan Staphylococcus aureus. Hal ini  diperkuat oleh penelitian Ester (1992) dari Fakultas Farmasi UGM.
Anne Hirazu,I dalam tesis doktornya membuktikan bahwa mengkudu matang  mengandung gum arab dan berbagai jenis glukosa yang punya daya antitumor  dan menstimulir kekebalan tubuh. Aerta mengandung senyawa aktif  merangsang kelenjar pineal mengeluarkan serotonin dan endorphin (morfin  tubuh). Makanya mengkudu sering digunakan dalam terapi narkoba.
Secara umum, buah mengkudu dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit antara lain:
Tekanan Darah tinggi, Penyakit Jantung, Kencing Manis, gangguan Seksual, Lemah badan/kurang tenaga, Kegemukan, Gangguan ginjal, Kecemasan, Alergi makanan seperti alergi makan udang dan ketam, Arthiritis, Gangguan pencernaan, Masalah penghadaman, masuk angin, susah tidur/insomnia, Ketagihan merokok dan narkoba, Batuk, Cacingan, Encok, Atsma, Tumor, Luka Kecil, pembengkakan, dan Keracunan Makanan.
Meminum jus mengkudu amat baik untuk kesehatan. Sebaiknya Jus mengkudu diminum sehabis bangun tidur sebelum sarapan pagi agar badan tetap fit sepanjang hari dan terhindar dari berbagai penyakit. Meskipun jus mengkudu berkhasiat namun tidak semua orang mau meminumnya karena baunya yang sungguh menyengat. Untuk menghilangkan bau, jus mengkudu dapat ditambah dengan perasa seperti strawberi atau anggur. Cara lain untuk menhilangkan bauinya adalah dengan mengeringkan mengkudu yang sudah kita buat jus, setelah kering menjadi serbuk kemudian baru dikonsumsi dengan diseduh atau dimasukkan ke dalam kapsul.
sumber
Tekanan Darah tinggi, Penyakit Jantung, Kencing Manis, gangguan Seksual, Lemah badan/kurang tenaga, Kegemukan, Gangguan ginjal, Kecemasan, Alergi makanan seperti alergi makan udang dan ketam, Arthiritis, Gangguan pencernaan, Masalah penghadaman, masuk angin, susah tidur/insomnia, Ketagihan merokok dan narkoba, Batuk, Cacingan, Encok, Atsma, Tumor, Luka Kecil, pembengkakan, dan Keracunan Makanan.
Meminum jus mengkudu amat baik untuk kesehatan. Sebaiknya Jus mengkudu diminum sehabis bangun tidur sebelum sarapan pagi agar badan tetap fit sepanjang hari dan terhindar dari berbagai penyakit. Meskipun jus mengkudu berkhasiat namun tidak semua orang mau meminumnya karena baunya yang sungguh menyengat. Untuk menghilangkan bau, jus mengkudu dapat ditambah dengan perasa seperti strawberi atau anggur. Cara lain untuk menhilangkan bauinya adalah dengan mengeringkan mengkudu yang sudah kita buat jus, setelah kering menjadi serbuk kemudian baru dikonsumsi dengan diseduh atau dimasukkan ke dalam kapsul.
sumber



 ']]}
']]} 
 0 Comments
0 Comments
