VeHealth.com - Makan protein dengan jumlah melebihi yang direkomendasikan takkan terlalu berbahaya bagi kesehatan. Namun kelebihan protein dapat berkontribusi terhadap jumlah kalori yang berlebihan di dalam tubuh sehingga ujung-ujungnya berat badan Anda pun akan bertambah.
Protein merupakan salah satu jenis nutrisi yang harus ada dalam pola makan setiap orang. Hal ini dipaparkan dengan jelas oleh Institute of Medicine agar orang dewasa memenuhi sedikitnya 0,8 gram protein untuk setiap kilogram tubuhnya dalam sehari.
"Masalahnya, masyarakat kita adalah masyarakat yang hanya terfokus pada daging, produk ternak atau ikan. Jadi ketika membayangkan seporsi makanan, isinya tak jauh-jauh dari daging yang dikelilingi sayuran atau makanan berkarbohidrat di sekitarnya," terang pakar diet dari University of Utah, Julie Metos.
Jumlah Protein yang disarankan
Jumlah protein yang direkomendasikan dalam setiap makanan hanyalah 2-3 ons yang didapatkan dari daging, produk ternak atau ikan, bisa juga dengan setengah cangkir buncis matang.
"3 ons protein itu cuma sebesar kepalan tangan orang dewasa. Namun pada hamburger (fast food) jumlahnya 4 ons jadi jika Anda membeli dua burger jumlahnya sudah 8 ons dan itu berlebihan," ungkapnya.
Jika Anda memang ingin mencoba makan protein yang benar tanpa terancam kegemukan, ada 3 fakta penting tentang protein yang perlu Anda ketahui seperti dikutip dari myhealthnewsdaily, Sabtu (1/9/2012):
1. Diet tinggi protein bisa bantu turunkan berat badan tapi cuma sebentar
Meski ada sejumlah bukti yang menunjukkan bahwa diet rendah karbo dan tinggi protein dapat membantu menurunkan berat badan lebih cepat daripada diet tinggi karbo dan rendah lemak tapi belum diketahui alasan mengapa diet tinggi protein tak dapat bertahan lama.
"Sejumlah orang juga mengaku merasa lebih kenyang jika melakukan diet protein, lagipula diet ini membantu menurunkan asupan kalori mereka tapi dari waktu ke waktu hasilnya tak lebih baik," ungkap Metos.
2. Makan lebih banyak protein takkan menumbuhkan otot
"Orang-orang yang mencoba membentuk tubuhnya mengira mereka butuh protein lebih banyak sehingga menyiasatinya dengan minum protein shake tapi sebenarnya mereka tidak butuh itu sama sekali," kata Metos.
3. Makan terlalu banyak protein bisa berakibat buruk bagi kesehatan
Risiko makan terlalu banyak protein sangat bergantung pada jenis protein apa yang Anda makan. Tapi beberapa jenis makanan berprotein tinggi memang kaya akan lemak jenuh yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
"Protein juga mengandung kalori jadi jika Anda makan protein terlalu banyak dan tidak mengimbanginya dengan olahraga maka protein itu akan tersimpan dalam bentuk lemak," tandas Metos.
Makan protein dalam jumlah tinggi dapat berkontribusi terhadap penambahan kadar kolesterol dan asam urat, bahkan dapat menambah beban pada ginjal, terutama bagi orang-orang yang menderita penyakit ginjal. (fn)