Steven A Kaplan, Profesor Urologi di Weill Cornell Medical College dari Iris Cantor Men's Health Center mengungkapkan pria dengan lingkar pinggar besar termasuk dalam kondisi obesitas. Kondisi itu mengganggu metabolisme dan kerja jantung, kesehatan seksual, serta saluran kencing.
Studi meneliti 409 pria yang didiagnosis dengan gejala gangguan saluran kemih bawah. Penelitian bertujuan melihat kaitan obesitas dengan gangguan saluran kemih bawah, masalah umum yang mempengaruhi lelaki yang usianya lebih tua.
Para peneliti menemukan bahwa ukuran pinggang yang lebih besar dikaitkan dengan buang air kecil lebih sering. Sebanyak 39 persen lelaki dengan lingkar pinggang terbesar kencing lebih dari delapan kali selama 24 jam. Sementara 27 persen lelaki di kisaran menengah dan 16 persen lelaki dengan terkecil pinggang.
Pola yang sama terlihat untuk buang air kecil malam hari. Sebanyak 44 persen lelaki dengan pinggang terbesar harus buang air kecil lebih dari dua kali pada malam hari ketimbang 29 persen lelaki dalam kelompok menengah, serta 15 persen laki-laki lebih ramping.
Para peneliti juga mengamati peserta tentang kesehatan seksual mereka dan menemukan bahwa 74,5 persen lelaki dengan pinggang terbesar dilaporkan mengalami disfungsi ereksi, dibandingkan dengan 50 persen lelaki dalam kelompok menengah, dan 32 persen lelaki dengan pinggang yang lebih kecil.
Kaplan menyimpulkan perubahan aliran darah ke panggul (vaskular) dan kadar hormon akibat obesitas, mungkin menjadi penyebab utamanya. Dalam studi tersebut ditemukan pula, bahwa tekanan darah tinggi, kolesterol, penyakit arteri koroner dan diabetes tipe 2 lebih umum dialami pada laki-laki dengan ukuran pinggang yang lebih besar. (ka)
Sumber: metrotvnews.com
']]}
0 Comments
