|
Headlines News :
Home » » Siapakah sesungguhnya Kanjeng Ratu Kidul itu?

Siapakah sesungguhnya Kanjeng Ratu Kidul itu?

Written By. Admin on 30 Agustus 2012 | 12.18

Siapakah sesungguhnya Kanjeng Ratu Kidul itu? Benarkah ada dalam kesungguhannya, ataukah hanya dikenal dalam dongeng saja?
Pertanyaan ini pantas timbul, karena Kanjeng Ratu Kidul termasuk makhluk halus. Hidupnya di alam limunan (gaib), dan sukar untuk dibuktikan dengan nyata. Pada umumnya orang mengenalnya hanya dari tutur kata dan dari semua cerita atau kata orang ini, orang itu, bila dikumpulkan akan menjadi seperti berikut :
Menurut cerita umum, Kanjeng Ratu Kidul pada mudanya bernama Dewi Retna Suwida, seorang putri dari Pajajaran, anak Prabu Mundhingsari, dari istrinya yang bernama Dewi Sarwedi, cucu Sang Hyang Saranadi, cicit Raja siluman di Sigaluh.
Sang putri melarikan diri dari keraton dan bertapa di gunung Kombang. Selama bertapa ini sering nampak kekuatan gaibnya, dapat berganti rupa dari wanita menjadi pria atau sebaliknya. Sang putri wadat (tidak bersuami) dan menjadi ratu diantara makhluk halus seluruh pulau jawa. Istananya didasar samudra indonesia. Tidaklah mengherankan, karena sang putri memang mempunyai darah keturunan dari makhluk halus.
Diceritakan selanjutnya, bahwa setelah menjadi raru sang putri lalu mendapat julukan Kanjeng Ratu Kidul Kencanasari. Ada juga sementara orang yang menyebut Nyai Lara Kidul (di keraton surakarta sebutan Nyai Lara Kidul adalah untuk patihnya, bukan untuk Kanjeng Ratu Kidul sendiri). Malahan ada juga yang menyebutnya Nyira Kidul. Dan yang menyimpang lagi adalah: Bok Lara Mas Ratu Kidul. Kata “Lara” berasal dari “Rara”, yang berarti perawan (tidak kawin).
Dikisahkan, bahwa Dewi Retna Suwida yang cantiknya tanpa tanding itu menderita sakit budhug (lepra). Untuk mengobatinya harus mandi dan merendam diri didalam suatu telaga, di pinggir samudra. Konon pada suatu hari, tatkala akan membersihkan muka sang putri melihat bayangan mukanya di permukaan air. Terkejut karena melihat mukanya yang sudah rusak, sang putri lalu terjun kelaut dan tidak kembali lagi ke daratan, dan hilanglah sifat kemanusiaannya serta menjadi makhluk halus.
Ceritaa lain lagi menyebutkan bahwa sementara orang ada yang menamakannya Kanjeng Ratu Angin-angin. Sepanjang penelitian yang pernah dilakukan dapat disimpulakan bahwa Kanjeng Ratu Kidul tidaklah hanya menjadi ratu makhluk halus saja melainkan juga menjadi pujaan penduduk daerah pesisir pantai selatan, mulai darah Jogjakarta sampai dengan Banyuwangi.
Camat desa Paga menerangkan bahwa daerah pesisirnya mempunyai adat bersesaji ke samudra selatan untuk Nyi Rara Kidul. Sesajinya diatur didalam rumah kecil yang khusus dibuat untuk keperluan tersebut (sanggar). Juga pesisir selatan Lumajang setiap tahun mengadakan korban kambing untuknya dan orang pun banyak sekali yang datang.
Mr Welter, seorang warga belanda yang dahulu menjadi Wakil ketua Raad van Indie, menerangkan bahwa tatkala ia masih menjadi kontrolir di Kepanjen, pernah melihat upacara sesaji tahunan di Ngliyep, salah satu pesisir pantai selatan, Jawa timur, yang khusus diadakan untuk Nyi Rara Kidul. Ditunjukkannya gambar sebuah rumah kecil dengan bilik di dalamnya berisi tempat peraduan dengan sesaji punjungan untuk Nyi Rara Kidul.
Seorang perwira ALRI yang sering mengadakan latihan didaerah ngliyep menerangkan bahwa di pulau kecil sebelah timur ngliyep memang masih terdapat sebuah rumah kecil, tetapi kosong saja sekarang. Apakah rumah ini terlukis gambar Tuan Welter, belumlah dapat dipastikan.
Pengalaman seorang kenalan dari Malang menyebutkan bahwa pada tajun 1955 pernah ada serombongan oran-orang yang nenepi (pergi ke tempat-tempat sepi dan keramat) dipulau karang kecil, sebelah timur Ngliyep.
Seorang diantara mereka adalah gurunya. Dengan cara tanpa busana mereka bersemadi disitu. Apa yang kemudian terjadi ialah, bahwa sang guru mendapat kemben, tanpa diketahui dari siapa asalnya. Yang dapat diceritakannya ialah bahwa ia merasa melihat sebuah rumah emas yang lampunya bersinar-sinar terang sekali.
Dipacitan ada kepercayaan larangan untuk memakai pakaian berwarna hijau gadung (hijau lembayung), yang erat hubungannya dengan Nyi Rara Kidul. Bila ini dilanggar orang akan mendapat bencana. Ini di buktikan denga terjadinya suatu malapetaka yang menimpa suami-istri bangsa belanda beserta dua orang anaknya. Mereka bukan saja tidak percaya pada larangan tersebut, bahkan mengejek dan mencemoohkannya. Pergilah mereka kepantai dengan berpakaian serba hijau. Terjadilah sesuatu yang mengejutkan, karena tiba-tiba ombak besar datang dan dan kembalinya kelaut sambil menyambar keempat orang belanda tersebut.
Image
Artikel 2
Di suatu masa, hiduplah seorang putri cantik bernama Kadita. Karena kecantikannya, ia pun dipanggil Dewi Srengenge yang berarti matahari yang indah. Dewi Srengenge adalah anak dari Raja Munding Wangi. Meskipun sang raja mempunyai seorang putri yang cantik, ia selalu bersedih karena sebenarnya ia selalu berharap mempunyai anak laki-laki. Raja pun kemudian menikah dengan Dewi Mutiara, dan mendapatkan putra dari perkimpoian tersebut. Maka, bahagialah sang raja.
Dewi Mutiara ingin agar kelak putranya itu menjadi raja, dan ia pun berusaha agar keinginannya itu terwujud. Kemudian Dewi Mutiara datang menghadap raja, dan meminta agar sang raja menyuruh putrinya pergi dari istana. Sudah tentu raja menolak. “Sangat menggelikan. Saya tidak akan membiarkan siapapun yang ingin bertindak kasar pada putriku”, kata Raja Munding Wangi. Mendengar jawaban itu, Dewi Mutiara pun tersenyum dan berkata manis sampai raja tidak marah lagi kepadanya. Tapi walaupun demikian, dia tetap berniat mewujudkan keinginannya itu.
Pada pagi harinya, sebelum matahari terbit, Dewi Mutiara mengutus pembantunya untuk memanggil seorang dukun. Dia ingin sang dukun mengutuk Kadita, anak tirinya. “Aku ingin tubuhnya yang cantik penuh dengan kudis dan gatal-gatal. Bila engkau berhasil, maka aku akan memberikan suatu imbalan yang tak pernah kau bayangkan sebelumnya.” Sang dukun menuruti perintah sang ratu. Pada malam harinya, tubuh Kadita telah dipenuhi dengan kudis dan gatal-gatal. Ketika dia terbangun, dia menyadari tubuhnya berbau busuk dan dipenuhi dengan bisul. Puteri yang cantik itu pun menangis dan tak tahu harus berbuat apa.
Ketika Raja mendengar kabar itu, beliau menjadi sangat sedih dan mengundang banyak tabib untuk menyembuhkan penyakit putrinya. Beliau sadar bahwa penyakit putrinya itu tidak wajar, seseorang pasti telah mengutuk atau mengguna-gunainya. Masalah pun menjadi semakin rumit ketika Ratu Dewi Mutiara memaksanya untuk mengusir puterinya. “Puterimu akan mendatangkan kesialan bagi seluruh negeri,” kata Dewi Mutiara. Karena Raja tidak menginginkan puterinya menjadi gunjingan di seluruh negeri, akhirnya beliau terpaksa menyetujui usul Ratu Mutiara untuk mengirim putrinya ke luar dari negeri itu.
Puteri yang malang itu pun pergi sendirian, tanpa tahu kemana harus pergi. Dia hampir tidak dapat menangis lagi. Dia memang memiliki hati yang mulia. Dia tidak menyimpan dendam kepada ibu tirinya, malahan ia selalu meminta agar Tuhan mendampinginya dalam menanggung penderitaan.
Hampir tujuh hari dan tujuh malam dia berjalan sampai akhirnya tiba di Samudera Selatan. Dia memandang samudera itu. Airnya bersih dan jernih, tidak seperti samudera lainnya yang airnya biru atau hijau. Dia melompat ke dalam air dan berenang. Tiba-tiba, ketika air Samudera Selatan itu menyentuh kulitnya, mukjizat terjadi. Bisulnya lenyap dan tak ada tanda-tanda bahwa dia pernah kudisan atau gatal-gatal. Malahan, dia menjadi lebih cantik daripada sebelumnya. Bukan hanya itu, kini dia memiliki kuasa untuk memerintah seisi Samudera Selatan. Kini ia menjadi seorang peri yang disebut Nyi Roro Kidul atau Ratu Pantai Samudera Selatan yang hidup selamanya.
Image
Di antara sekian banyak cerita penampakan yang pernah beredar di antara masyarakat, pernah kah anda melihat penampakan Nyi Roro Kidul ? paling tidak mendengar cerita tentang penampakan wanita yang menguasai pantai selatan itu ? ada begitu banyak cerita cerita misteri yang katanya melihat sosok wanita misterius dari alam gaib ini Penampakan Nyi Roro Kidul dari berbagai lokasi membuat orang semakin yakin kalau dia memang ada .
Penampakan yang baru dan sangat ramai di bicarakan adalah Nyi Roro Kidul di foto bersama Kapolres Banyuwangi AKBP Slamet Hadi Supraptoyo pada tanggal 8 Mei 2010 . Tanpa sengaja hasil foto dengan kamera handphone dapat menangkap sosok makhluk gaib yang katanya di kenal dengan Nyi Roro Kidul .
Cerita tentang penampakan Nyi Roro Kidul terekam oleh media terjadi saat Kapolres KBP Slamet Hadi Supraptoyo bersaam jajarannya sedang melakukan kunjungan. Di tengah tengah kunjungan tersebut dia menyempatkan diri untuk berfoto di Pantai Sukamade, Kecamatan Pesanggrahan . Beliau berfoto dengan Kepala Desa Kandangan Barok dan dengan dua rekannya dari kepolisian .
Namun anehnya, saat foto di periksa muncul satu sosok lain di belakang merekaw.Walau terlihat samar – samar, warga setempat berani menyimpulkan bahwa sosok tersebut adalah Nyi Roro Kidul Ratu Penguasa Pantai Selatan . Dalam foto tersebut terlihat kepala perempuan cantik memakai di kepalanya mahkota Ratu dan kain selendang di bahunya .
Penampakkan Nyi Roro Kidul memang bukan salah satu hal yang mengherankan. Sosoknya yang misterius sering menampakkan diri terutama di area Pantai Selatan. Konon Sultan Hamengku Buwono IX juga sering bertemu Nyi Roro Kidul. Artis Suzana yang sering memerankan tokoh Nyi Roro Kidul di dalam film, katanya juga pernah bertemu sosok legenda masyarakat Jawa ini.
Menurut penuturan masyarakat siapapun dapat melihat sosok Nyi Roro Kidul. Jika anda ingin melihat sosok ratu lautan itu pergilah Pantai Karang Hau di Sukabumi, Jawa Barat, masuklah ke Samudra Beach Hotel, sebuah hotel tertua dan paling unik di sana.
Di hotel tersebut ada sebuah kamar bernomor 308. Katanya, pemilik hotel khusus menyediakan kamar itu untuk kediaman Nyi Roro Kidul. Konon di kamar tersebut siapapun dapat bertemu dengan sosok Nyi Roro Kidul. Penampakan Nyi Roro Kidul pun kerap akan lebih sering muncul di kamar tersebut.
Siapa sebenarnya Nyi Roro Kidul ? tokoh Nyi Roro Kidul merupakan tokoh yang sudah sangat terkenal dan legendaris di Indonesia. Tokoh cantik penghuni alam gaib ini bukan hanya di kenal di wilayah Jawa saja, tapi juga di Indonesia. Bahkan menurut kabar beberapa peneliti di Amerika dan Eropa pun banyak yang menuliskan kisahnya. Penampakan Nyi Roro Kidul selalu menghadirkan cerita mistis tersendiri di kalangan masyarakat.
Di balik cerita menyeramkan yang selalu hadir di setiap penampakan sang ratu, cerita mengenai sang Ratu pun ikut menjadi perhatian. Sedikitnya terdapat dua versi cerita mengenai asal usul Nyi Roro Kidul. Dua versi yang berbeda ini sama – sama terjadi di Pulau Jawa. Seolah benar menyiratkan bahwa Nyi Roro Kidul dan penampakan tentang dirinya sebagian besar terjadi di Pulau Jawa.

Penampakan Nyi Roro Kidul dan Asal – Usul Cerita Nyi Roro Kidul
Versi pertama ni mengisahkan bahwa Nyi Roro Kidul ini dahulunya bernama Kadita. Ia adalah putri Raja Munding Wangi. Tidaklah heran jika penampakan Nyi Roro Kidul lebih sering terlihat menggunakan pakaian khas kerajaan. Karena parasnya yang sangat cantik ia di panggil dengan sebutan Dewi Srengenge yang artinya Matahari yang Bersinar. Kadita kemudian di guna – guna oleh ibu tirinya yang bernama Dewi Mutiara.
Akibat guna – guna itu, Kadita menderita kudis dan bisul di seluruh tubuhnya. Karena jijik dengan penyakitnya, Kadita pun di usir dari Istana. Kadita pergi menanggung penderitaan seorang diri, hingga akhirnya ia menceburkan dirinya ke samudera laut. Penampakan Nyi Roro Kidul pun umum terjadi di daerah pantai.
Ajaibnya, setelah menceburkan ke laut penyakit di tubuhnya pun langsung hilang dan ia pun menjadi punya kesaktian untuk mengendalikan samudera. Sejak saat itulah Kadita menjadi sosok Nyi Roro Kidul, Ratu Penguasa Pantai Selatan. Itulah sebabnya, mengapa penampakan Nyi Roro Kidul selalu identik dengan laut selatan.
Dalam versi ke dua di ceritakan kalau Nyi Roro Kidul dahulunya merupakan seorang petapa wanita bernama Ratna Suwinda. Ketika muda Ratna Suwinda mengasingkan diri ke sebuah bukit, lantas kemudian ia pergi ke pantai selatan Jawa dan kemudian menjadi penguasa spiritual di sana.
Ratna Suwinda menguasai rahasia alam dan menjadi pengendali samudera hingga bergelar Nyi Roro Kidul, Ratu Pantai Selatan. Konon Nyi Roro Kidul pernah membantu Panembahan Senopati, pendiri kerajaan Mataram ke 2 dalam memenangkan peperangan. Penampakan Nyi Roro Kidul juga seringakali diikuti oleh berbagai perangkat serta ornamen perang.
Dan sebagai balas jasa setiap tahun di adakan upacara dan persembahan sesajian untuk Nyi Roro Kidul oleh Panembahan Senopati hingga turun  temurun. Lantas, seperti apakah sosok asli Nyi Roro Kidul ?
Menurut kesaksian dari beberapa yang pernah melihat penampakan Nyi Roro Kidul, Nyi Roro Kidul itu merupakan sosok wanita yang sangat cantik. Ia selalu memakai mahkota Ratu di kepalanya dan selendang di bahunya. Pakaiannya dominan berwarna hijau. Mungkin anda pernah melihat lukisan sosok Nyi Roro Kidul. Begitulah gambaran para pelukis menggambarkan sosok dari alam gaib ini.
Jika anda penasaran ingin melihat sosoknya, anda bisa datang ke kamar 308 Samudera Beach Hotel. Sayangnya, keterbatasan indera manusia sulit membedakan apakah Nyi Roro Kidul yang sering terlihat itu benar benar sosok aslinya atau bukan. Penampakan Nyi Roro Kidul pun tak jarang hanya berakhir seabagai mitos.

sumber
{[['']]}

Artikel Terkait...

Comments
0 Comments

0 komentar:

Translate

Pages on Facebook & Twitter

   
 
Template Design by Creating Website Published by Mas Template
Modify by Yunieka - All Rights Reserved